REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Hargai cabai rawit merah di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Ini terjadi sejak beberapa pekan terakhir, sehingga masyarakat mengurangi pembelian.
Salah seorang salah seorang pedagang Pasar Argosari, Deni Astuti mengatakan, kenaikan harga cabai dipicu karena dampak anomali cuaca yang ada saat ini. Para pedagang, kata dia, kesulitan untuk mendapatkan stok cabai karena banyak petani yang mengalami gagal panen.
"Harga cabai terjadi peningkatan harga sejak seminggu terakhir," katanya, Ahad (15/1).
Ia mengatakan harga cabai rawit merah dijual Rp 120 ribu per kg, cabai merah hijau Rp 60 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 50 ribu per kg, dan cabai keriting hijau Rp 28 ribu. "Kenaikan sudah hampir dua pekan terakhir, dan kenaikan ini berlangsung secara bertahap," katanya.
Pedagang lainnya, Eni mengatakan kenaikan harga cabai juga dikeluhkan oleh pedagang yang ada, sebab banyak konsumen yang mulai menghemat pengeluaran dan mengakibatkan omzet pendapatan pedagang menurun hingga 40 persen. "Masyarakat sudah mulai mengurangi pembelian biasanya satu kilo menjadi 1 ons," katanya.
Sejumlah konsumen di Pasar Argosari, Kecamatan wonosari mengeluhkan naiknya harga cabai di tingkat pedagang yang mencapai lebih dari tiga kali lipat jika dibandingkan dengan hari biasa. Salah satunya Sitiningsih, salah seorang warga semanu. Ia mengaku kaget dengan tingginya harga cabai tersebut. "Harga cabai rawit merah cukup mahal untuk saat ini," katanya.