Selasa 17 Jan 2017 14:24 WIB

Massa GNPF MUI dan Pro Ahok Bubar Bergantian

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Massa yang tergabung dalam GNPF MUI memungut sampah saat melakukan aksi kawal sidang ahok.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Massa yang tergabung dalam GNPF MUI memungut sampah saat melakukan aksi kawal sidang ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang kasus penistaan agama telah usai digelar di Gedung Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (17/1) sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, massa aksi dari GNPF-MUI masih tampak berorasi di depan Gedung Kementan atau di Jalan RM Harsono.

Sementara, massa pendukung Ahok sudah pulang lebih dulu. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, mereka tampak masih bersemangat berorasi dari atas mobil komando. Massa dari GNPF baru bubar setelah pukul 13.50 WIB sembari memungut sampah.

Kepolisian juga sudah membuka kawat berduri yang sebelumnya memisahkan antar dua kubu massa aksi. Kasubbag Humas Polres Jaksel Kompol Purwanta mengatakan, pihaknya merencanakan bahwa setelah selesai sidang tersebut pihaknya akan membubarkan dua kubu secara bergantian.

"Alasannya, kita akan berjaga mengantisipasi biar mereka tidak bertemu," ujarnya saat ditemui di lokasi.

Purwanta mengatakan, lalu lintas RM Harsono juga akan segera kembali dibuka dan petugas pun mengimbau agar masyarakat yang masih berada di lokasi tidak berada di jalan tersebut. "Semua halte bus way juga akan dibuka kembali, normal kembali," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement