REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Louis van Gaal masih menyimpan amarah kepada media-media di Inggris. Pelatih yang baru memutuskan pensiun ini menyimpan kekesalan atas sikap media Inggris yang kerap mengomentari sesuatu terlalu jauh ketika dia melatih Manchester United (MU).
Dia mengatakan, dalam enam bulan terakhir kepemimpinannya di MU, media Inggris seolah membuat Iblis Merah tak akan beprestasi di bawah kendalinya.
"Saya bagai melatih dengan tali di leher saya. Media Inggris bertanggung jawab akan hal itu," kata Van Gaal, dikutip dari Telegraph, Selasa (17/1).
Meski demikian, dia menilai prestasinya di MU sangatlah luar biasa. Bahkan, dia menganggap trofi Piala FA yang diraihnya pada musim terakhir di MU, 2015/2016 merupakan titel terhebat baginya.
Menurut pelatih asal Belanda ini, memenangkan trofi di tengah tekanan tinggi sangatlah luar biasa.
"Ada tekanan tidak manusiawi terhadap filosofi saya. Ketika saya memotifasi para pemain, media Inggris malah membuat berantakan, jadi trofi itu sangat luar biasa," kata dia.