Rabu 18 Jan 2017 17:18 WIB

Pemkot Yogya Distribusikan KMS

Rep: Yulianingsih/ Red: Andi Nur Aminah
Kartu untuk fasilitas kesehatan masyarakat miskin
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Kartu untuk fasilitas kesehatan masyarakat miskin

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Sosial Pemkot Yogyakarta akhirnya mendistribusikan kartu menuju sejahtera (KMS) atau kartu untuk masyarakat miskin di Kota Yogyakarta, Rabu (18/1). Pembagian KMS ini sempat tertunda karena beberapa hal terutama penataan kelembagaan di Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Hadi Mochtar mengatakan, pihaknya siap menerima komplain dari masyarakat terkait pembagian KMS ini. Pasalnya seperti tahun-tahun sebelumnya setelah dibagi, banyak warga yang mengajukan komplain ke pihaknya. "Kita siap dikomplain, kita ada petugas yang siap menjawab pertanyaan warga termasuk data verifikasi hasil pendataan KMS kemarin," ujarnya Rabu (18/1).

Total pemegang KMS tahun ini mencapai 18.651 KK. Jika dibandingkan dengan pemegang KMS tahun lalu, hanya berkurang 79 KK. Akan tetapi, terdapat 3.137 KK yang tahun lalu memegang KMS, namun tahun ini sudah tidak. Hal ini karena 5.520 KK baru yang diusulkan masyarakat, terdapat 3.058 KK yang sesuai parameter. "Makanya, yang tahun lalu menerima KMS namun sekarang sudah tidak, jumlahnya cukup banyak. Jika ada yang komplain, akan kami paparkan," katanya.

Menurutnya, terkait rencana mengubah parameter penerima KMS, pihaknya mulai mendapatkan sejumlah masukan. Di antaranya penghapusan kuota ke sekolah negeri, serta pemberian tanda khusus di tempat tinggal pemegang KMS. Masukan itu akan ia pertimbangkan bersama lintas instansi.

Distribusi KMS tahun ini dilakukan melalui RT/RW. Dinsos berharap KMS tersebut bisa terdistribusikan dengan baik dalam dua hari ke depan. KMS sendiri digunakan untuk pengucuran program pengentasan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan di Kota Yogyakarta. Pendataan KMS dilakukan Dinsos namun pemakain data digunakan oleh lintas lembaga.

Sementara itu, Lurah Muja-muju Umbulharjo Endah Dwi Diniastuti menjelaskan, penerima KMS di wilayahnya menurun cukup signifikan. Dari 220 KK tahun lalu, saat ini hanya mencapai 186 KK. "Yang protes pasti ada, tapi kemungkinan tidak banyak. Mereka yang tidak lolos ada penjelasannya, dan akan kami sampaikan semua hasil verifikasi supaya paham," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement