REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sejumlah aktivis perdamaian di Tepi Barat menggelar aksi demonstrasi menolak pembangunan permukiman ilegal Yahudi di Ramallah dan Tepi Barat. Sumber lokal menyebutkan, bahwa pihak keamanan Israel menembakkan gas air mata dan senjata api ke arah demonstran yang sedang melakukan aksi damai. Sehingga beberapa aktivis dan demonstran mengalami luka-luka.
Muhammad Umairah, perwakilan dari forum penolakan permukiman Yahudi di tepi Barat menjelaskan, bahwa para aktivis yang menggelar aksi kemarin melakukan shalat di sekitar tembok perbatasan di Tepi Barat. Secara tiba-tiba pihak keamanan menyemprotkan gas air mata dan membubarkan para demonstran.
Namun, semangat para aktivis tersebut tidak pernah kalah dengan pasukan Israel, mereka terus meneriakkan “Tolak permukiman Yahudi di Ramallah dan Tepi Barat.”
Sementara itu, Komite Gerakan Masyarakat dan Pemuda mengajak warga melakukan demonstrasi atas penghancuran rumah warga dan pembersihan etnis Palestina yang direncanakan hari ini, Sabtu (21/1) pukul 13.00 waktu setempat.
Maannews melaporkan bahwa demonstrasi tersebut adalah bagian dari serangkaian aksi protes di wilayah perbatasaan 1948 sejak dua hari terakhr, dimana ratusan warga Palestina turut berpartisipasi.
Mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat dan politik untuk menolak penghancuran rumah warga di Umm al-Hiran serta penangkapan warga Palestina.