REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah penderita DBD di Kabupaten Banyumas, masih terus bertambah. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, R Dian Andiyono, menyebutkan sejak awal tahun hingga saat ini sudah dilaporkan ada 14 kasus. "Sejauh ini tidak ada korban meninggal akibat penyakit tersebut," jelasnya, Selasa (24/1).
Dia memperkirakan, mengingat kondisi cuaca yang masih sering diwarnai hujan, jumlah penderita DBD ini kemungkinan masih akan terus bertambah. Genangan air yang mungkin terjadi, menyebabkan perkembang-biakan nyamuk Aedes Aegipty selaku penyebar DBD menjadi lebih mudah terjadi. "Untuk itu, perlu digalakkan kegiatan PSN agar perkembang-biakan nyamuk tersebut bisa ditekan," katanya.
Mengenai penderita DBD yang tercatat hingga saat ini, Andi menyebutkan, 13 orang di antaranya sudah dinyatakan sehat dan kembali ke rumah masing-masing. Hanya tinggal seorang pasien yang masih dirawat di RS, yakni Alul Alkhaisa (4), warga RT 6/RW 4 Kelurahan Rejasari Kecamatan Purwokerto Barat," katanya.
Menurutnya, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016, jumlah penderitanya masih lebih banyak tahun lalu. Pada Januari tahun 2016 lalu, tercatat mencapai 46 kasus DBD. Sedangkan Januari tahun 2015, tercatat 18 kasus.
Dia memperkirakan, puncak kemungkinan melonjaknya kasus DBD, akan berlangsung pada April 2016. Hal ini mengingat kondisi cuaca yang sudah tidak terlalu banyak hujan, namun masih ditemykan banyak genangan air. "Pada tahun-tahun lalu, puncaknya juga berlangsung pada April. Ini yang harus kita waspadai bersama," katanya.
Untuk menekan makin meningkatnya kasus DBD ini, dia menyatakan, jajaran kesehatan sampai saat sedang intensif menangani hal tersebut. Selain menggencarkan fogging, juga dilakukan kegiatan PSN di berbagai daerah yang selama ini menjadi endemik kasus DBD.
"Khusus untuk fogging, kita lakukan sesuai dengan kondisi anggaran. Hingga April, kita rencanakan fogging di 50 titik dulu. Selain fogging, kita juga memprogramkan abatisasi (pemberian abate) pada sumur-sumur terbuka untuk membunuh jentik nyamuk," katanya.
Wakil Bupati Budhi Setiawan juga mengatakan, untuk menekan kasus DBD Pemkab Banyumas akan menggencarkan kembali gerakan PSN secara massal. Hal ini pernah dilakukan tahun lalu, saat Banyumas sempat dinyatakan KLB. "PSN akan digencarkan lagi seminggu sekali. Seperti pengalaman tahun lalu, setiap Jumat," kata Wabup.