REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para terhukum dalam skandal sepak bola gajah, antara PSS Sleman dan PSIS Semarang, mendapatkan pengampunan. Kepengurusan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), memberikan pemutihan kepada sejumlah terhukum dalam skandal pengaturan pertandingan di kompetisi Divisi Utama pada 2014 tersebut.
Pemutihan dilakukan oleh Ketua Umum Federasi Nasional Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi. Dari surat pengampunan yang beredar di kalangan pewarta, pengampunan tersebut diberikan per tanggal 10 Januari. Tercatat ada sebanyak 23 nama pemain dan staf kepelatihan dari dua kesebelasan pelaku sepak bola gajah yang diampuni.
Dalam surat tersebut, Edy membatalkan semua keputusan Komisi Disiplin PSSI terkait dengan skandal tersebut. "Memulihkan status (para terhukum) untuk dapat beraktivitas kembali di sepak bola Indonesia sejak tanggal keputusan ini," demikian isi resmi surat pengampunan tersebut.
Skandal sepak bola gajah, menjadi satu catatan paling buruk dalam kompetisi sepak bola di Tanah Air. Skandal tersebut terjadi dalam kompetisi kasta kedua di Indonesia saat laga antara PSS Sleman dan PSIS Semarang. Ketika itu, kedua kesebelasan bertanding dalam babak delapan besar.
Namun, selama laga tersebut, para pemain kedua kesebelasan bukan menghendaki kemenangan. Tapi malah sengaja kalah dengan instruksi dari kepelatihan untuk membobol gawang sendiri. Instruksi tersebut disengaja lantaran kedua kesebelasan tak ingin melawan Borneo FC pada babak selanjutnya. Hasil pertandingan ketika itu berakhir dengan skor 3-2 lewat gol bunuh diri.
PSS menang dalam laga tersebut. Tapi, PSIS juga terbukti sengaja kalah. Atas insiden tersebut, sebanyak 47 pemain dan staf kepelatihan serta pegawai klub dari kedua kesebelasan mendapatkan hukuman larangan tampil dalam sepak bola nasional dan denda sebanyak ratusan juta Rupiah.
Dari PSS tercatat ada 24 nama yang terhukum. Sebanyak enam nama di antaranya dihukum seumur hidup. Sedangkan delapan lainnya mendapat hukuman percobaan selama 18 bulan larangan beraktivitas dalam sepak bola resmi di Indonesia. Pengampunan PSSI terhadap PSS memulihkan 10 nama pemain dan asisten pelatih, yang semula dilarang terlibat dalam sepak bola nasional selama lima tahun dan denda.
Sedangkan dari PSIS tercatat sebanyak 23 nama terhukum. Empat nama di antaranya dihukum seumur hidup dan denda ratusan juta rupiah. Enam nama lainnya dihukum percobaan selama 18 bulan. Sedangkan 13 nama pemain dan asisten pelatih yang terhukum lima sampai sepuluh tahun larangan tampil. Pemutihan PSSI mengabulkan penghentian hukuman terhadap 13 nama tersebut.
Direktur Media PSSI, Hanif Thamrin kepada wartawan mengatakan, surat pemutihan yang tersebar ke para wartawan benar. Dia pun mengakui pengampunan tersebut memang sah dikeluarkan federasi nasional usai Kongres Tahunan PSSI 2017 di Bandung, Jawa Barat (Jabar) awal bulan lalu.
Tapi Hanif mengatakan, tak semua penerima sanksi sepak bola gajah terampuni. Sebab kata dia, sejumlah nama-nama pemain dan staf kepelatihan dari masing-masing kesebelasan, ada yang disanksi seumur hidup. Hukuman sepanjang karier tersebut, kata dia, tak dilakukan pemutihan.