Kamis 26 Jan 2017 14:48 WIB

Pemberdayaan Ekonomi dan Pesantren Jadi Andalan YBM BRI

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang santri membuat Lampu Listrik Mandiri Rakyat (Limar) di Pesantren Darul Hidayah, Kota Bandung, Rabu (25/1).
Foto: Mahmud Muhyidin
Seorang santri membuat Lampu Listrik Mandiri Rakyat (Limar) di Pesantren Darul Hidayah, Kota Bandung, Rabu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI masih mengjagokan program pemberdayaan ekonomi dan pesantren. Kedua program ini sama-sama ditujukan meningkatkan kemandirian penerima manfaat.

Ketua Yayasan Baitul Mal (YBM) BRI Tri Wintarto menjelaskan program unggulan YBM BRI masih pada pemberdayaan ekonomi dan pesantren. Pesantren banyak yang bisa dibantu terutama mereka yang dhuafa baik bantuan bagi santri, pengajar, maupun bantuan pembentukan badan usaha milik pesantren (BUMP) agar pesantren bisa mandiri ekonominya.

Pemberdayaan ekonomi dilakukan dengan membuat kelompok usaha terutama ibu-ibu. Mereka diberi pelatihan dan diberi bantuan modal. Sambil jalan, mereka tetap dikawal dan dibina sampai produknya siap dipasarkan.

"Pelatihannya macam-macam, bengkel otomotif, pemanfaatan limbah untuk kriya, tata rias, jahit, potong rambut, ada juga tani. Apa yang sekiranya laku dipasarkan di daerah tersebut," kata Tri di sela-sela Workshop pengurus YBM BRI seluruh Indonesia di Kawasan Slipi, Kamis (26/1).

YBM BRI Masih Fokus Himpun Zakat Internal BRI Group

Pemberdayaan ekonomi dilakukan di 19 kantor wilayah YBM BRI dan bisa kembangkan masing-masing daerah potensi. Dari zakat yang terhimpun, 40 persennya untuk program pemberdayaan ekonomi dan 60 persennya untuk program sosial.

Workshop Amil YBM BRI yang dilakukan tahunan ini termasuk juga untuk menerima masukan pengurus kantor wilayah YBM BRI. ''Kami jadi tahu di daerah program apa yang dibutuhkan sehingga bisa dicocokkan, baik program sosial maupun ekonomi,'' kata Tri.

Rencananya, produk-produk dari penerima manfaar yang dibina YBM BRI akan dimasukkan dalam ePasar. EPasar sendiri merupakan platform marketplace yang dirancang BRI dimana platform ini memanfaatkan gerai-gerai Teras BRI dan memasukkan produk dari pedagang di sekitar Teras BRI.

Bendahara YBM BRI Sepyan Uhyandi mengatakan, produk yang dihasilkan penerima manfaat yang dibina YBM BRI terbilang beragam. Produk mereka bisa dimasukkan di ePasar dengan mencantumkan harga, dan nomor kontak sehingga bisa ada transaksi.

Hingga akhir 2016, sudah ada 600 titik Teras BRI masuk ke ePasar. ''YBM BRI ingin memanfaatkan platform ePasar BRI itu untuk meningkatkan penjualan produk yang binaan YBM,'' kata Sepyan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement