REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan, sudah hampir 2,5 tahun revolusi mental, dengan anggaran yang lumayan besar, namun hasilnya tak terlihat. Padahal, kata revolusi berarti perubahan dengan cepat dan radikal.
Justru, saat ini malah terjadi aksi saling lapor dari masyarakat terhadap kepolisian. Terutama soal-soal penodaan agama. "Belakangan ini, saya sedih menyaksikan aksi aksi arogan dan saling lapor-melapor," kata Fadli, dalam cuitannya di Twitter, Jumat (27/1).
Sehingga, lanjut dia, masyarakat lupa banyak persoalan negeri yang terbengkalai. Menurutnya, kesenjangan ekonomi, rendahnya akses pendidikan dan kesehatan, hingga maraknya isu-isu yang mengancam kedaulatan nasional kini makin banyak.
Dia mengaku teringat kata-kata Bung Syahrir, "Bahwa perjuangan kita sekarang ini tak lain dari perjuangan untuk mendapat kebebasan jiwa dan bangsa kita". Karena itu, dia menilai, kedewasaan bangsa Indonesia adalah jalan untuk mencapai kedudukan sebagai manusia dewasa bagi.
"Besar harapan saya, semangat kebangsaan dapat dibangun oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan. Ini perjuangan sesungguhnya, dan benar kata Syahrir, hidup yang tak diperjuangkan, mustahil dapat dimenangkan," ujarnya mengutip kata-kata Bung Syahrir.