REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik LIPI Indria Samego menilai, pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dalam debat kedua, Jumat (27/1). Menurutnya, selain artikulasinya lancar, Anies-Sandi juga menyampaikan jawaban yang mampu dipahami publik.
''Dan juga gabungan antara apa yang berkembang di jakarta dengan komparatif studi. Jadi tidak melihat satu tempat saja. Anies memiliki kemampuan untuk itu,'' kata Indria, saat dihubungi, Ahad (29/1).
Sedangkan Basuki T Purnama alias Ahok, kata dia, memiliki keuntungan dan kelebihan informasi data yang lebih akurat karena bertindak sebagai pejawat. Namun, Ahok pun akan mudah dicari kelemahannya. Hanya saja, Indria melihat debat kandidat kedua lalu tidak terlalu banyak memberikan pengaruh terhadap pemilih Jakarta. Debat, kata dia, hanya pengenalan fisik kepada publik melalui televisi.
''Itu yang paling langsung dirasakan dari debat. Tapi soal pilihan tergantung pertimbangan masing-masing. Buat mereka yang digusur Ahok, akan memilih yang lain. Kalau dilihat dari sentimen tertentu akan mempertimbangkan yang lain. Pemilih jakarta lebih rasional,'' ucap dia.
Indria juga menyatakan, debat kemarin juga tidak mengupas persoalan birokrasi dan tata ruang secara utuh. Sebab, waktu yang diberikan sangat terbatas untuk membahas masalah yang sangat kompleks tersebut.
''Dari sisi waktu mustahil bisa membedah persoalan birokrasi dan tata ruang. Kemampuan orang dalam memahami sebetulnya yang mengerti birokrasi ya Eko prasodjo. Yang lain pertanyaan umum dijawab umum juga,'' ucapnya.