Selasa 31 Jan 2017 14:11 WIB

Kesehatan Mental Trump Dipertanyakan

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru 10 hari bekerja. Namun, sudah banyak orang yang mempertanyakan kesehatan mentalnya.

Hillary Clinton menyebut Trump temperamental dan tidak layak menjadi seorang presiden. Sementara seorang psikolog John D Gartner menilai, Trump memiliki penyakit narsisme ganas.

"Donald Trump sakit mental berbahaya dan temperamental," katanya seperti dikutip dari Metro UK, Selasa (31/1).

Gartner menjelaskan, narsisme ganas didefinisikan sebagai campuran gangguan kepribadian antisosial, agresi, sadisme, dan narsisme. Dan itu tampaknya tidak dapat disembuhkan.

Bahkan menurut Huffington Post, tiga psikolog telah memperingatkan kepada Obama tentang penyakit mental Trump sebelum pria berusia 70 tahun itu menjabat sebagai presiden.

Peringatan tersebut berbunyi, "Gejalanya secara luas dilaporkan ketidakstabilan mental, termasuk kebesaran, impulsif, hipersensitivitas terhadap penghinaan atau kritik, dan ketidakmampuan jelas untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan. Ini membawa kita mempertanyakan kesehatannya untuk tanggung jawab besar dari jabatannya."

The American Psychiatric Association menyebutkan, ada sembilan ciri-ciri seorang mengidap narsisme. Jika lima gejala saja terpenuhi maka ia sudah bisa disebut mengidap narcissistic personality disorder alias gangguan kepribadian narsisme. Para profesor dari Harvard Medical School dan University of California mendesak agar dapat memeriksa kondisi medis dan neuropsikiatrik penuh untuk Trump.

Usai Pemilu, ribuan psikolog datang bersama untuk membentuk Citizen Therapists Against Trumpism. Mereka mengklaim Trump memiliki sedikit perhatian untuk kebenaran.

Hal itu dibuktikan dengan beberapa tindakan Trump yang mengambinghitamkan dan mengusir orang-orang yang dianggap sebagai ancaman, seperti para pengungsi dan pemeluk agama minoritas. Kemudian Trump juga terbukti telah merendahkan, mengejek, dan merendahkan saingan dan kritikus.

Dia meminta dikultus sebagai seorang yang kuat yang ditakuti dan marah, menjanjikan memecahkan masalah jika kita hanya percaya kepadanya, menemukan kembali sejarah dan memiliki sedikit perhatian untuk kebenaran (dan) memandang tidak perlu persuasi rasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement