REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengeluarkan lampu hijau gelaran turnamen Piala Presiden 2017. Otoritas pemerintah, pemverifikasi olahraga di dalam negeri tersebut, memberikan rekomendasi agar Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) punya dasar hukum terang dalam penyelenggaraan turnamen pramusim Liga 1 Indonesia.
Dalam pertemuan antara BOPI bersama PSSI, di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pada Kamis (2/2), ada lima keputusan yang dikeluarkan. Paling penting, yaitu partisipasi BOPI dalam pengawasan pertandingan selama Piala Presiden. "Penyelenggara pertandingan wajib memberikan fasilitas untuk itu," kata Sekertaris Jenderal (Sekjen) BOPI, Heru Nugroho, Kamis.
Selain itu, BOPI juga mewajibkan PSSI melakukan pendataan dan dokumentasi dari semua rangkaian pertandingan. Dokumentasi diperlukan BOPI sebagai bahan mentah pengawasan. Keputusan lainnya, yakni soal pelaporan.
BOPI mewajibkan PSSI, memberikan laporan pertanggung jawaban penyelenggaraan Piala Presiden tahun ini, satu pekan setelah gelaran pungkas. "Rekomendasi ini, berlaku sejak dikeluarkan hari ini (2/2)," sambung Heru.
Namun, Heru menambahkan, masih ada satu yang kurang dalam pemberian izin tersebut. Kata dia, PSSI belum menyerahkan data tentang pemain asing. Padahal, menurut dia, data tersebut diperlukan sebagai perlindungan dan administrasi pembuktian bagi pekerja asing di Indonesia.
Piala Presiden tahun ini, akan kickoff mulai 4 Februari. Sebanyak 20 kesebelasan ambil bagian dalam turnamen tahun kedua tersebut. Gelaran tersebut, mengambil lima kota sebagai tuan rumah. Pembukaan akan digelar di stadion Maguwoharjo, Yogyakarta. Selain Yogyakarta, Malang dan Madura, serta Jawa barat juga Bali, ditunjuk sebagai tuan rumah.