REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang tahanan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan, Taufikurrahman alias Viko bin Muhayar tewas usai loncat dari lantai 14 di Gedung Walikota Jakarta Selatan, Kamis (3/2) pukul 16.30 WIB.
Kepala BNN Jakarta Selatan Amarita Devi mengatakan, tahanan tersebut mencoba melarikan diri dengan cara memecahkan kaca kamar mandi lantai 14 dan melompat.
"Jadi pada pukul lebih kurang setengah lima dia izin ke kamar mandi kita kawal, saat kita kawal mencoba loncat dari kamar mandi. Kamar mandikan ada jendela dia mau kabur, hanya saja posisi kami lantai 14, dia mau kabur dari lantai 14 itu," ujar Devi saat dihubungi, Jumat (3/2).
Tahanan tersebut mencoba melompat menggunakan tutup kloset dan sempat bergantungan di sisi luar bangunan dengan menahan diri pada pecahan kaca ventilasi kamar mandi. Namun, saat petugas berusaha menariknya, dia kemudian melepaskan tangan yang sudah terkena pecahan kaca tersebut.
"Dia nggak lama di kamar mandi, petugas kami juga ada, cuma dia lebih cepat dan licin karena habis hujan kelepas dari tangannya di jendela," ucap dia.
Devi menjelaskan, tahanan tersebut sebenarnya belum lama ditahan oleh BNNK Jakarta Selatan. Ia ditangkap lantaran kedapatan membawa ganja sebesar 130 gram pada Senin (31/1) lalu. Ia juga telah menyelesaikan masa penahanannya di BNNK Jaksel untuk kemudian rencananya akan dipindahkan ke Rutan BNN Pusat pada Jumat, (3/1) hari ini.
"Itu tangkapan kami pada hari Selasa dini hari, seorang pengedar ganja. Barang bukti kita tangkap kurang lebih 130 gram, ganja," kata dia.