REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Musibah angin kencang terjadi di Kota Blitar, Jawa Timur, menyebabkan sejumlah bangunan rusak serta pohon ambruk di daerah itu. Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar langsung menginstruksikan pada pegawainya untuk secepatnya membersihkan pohon ambruk serta bangunan yang rusak.
"Saya langsung perintahkan untuk pembersihan, agar tidak mengganggu jalannya lalu lintas," kata Wali Kota saat meninjau lokasi pohon ambruk yang terjadi di kawasan Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar, Jumat (3/2) petang.
Ia juga berharap agar pembersihan di lokasi yang dekat dengan wisata makam Bung Karno, Kota Blitar, itu dilakukan secara maksimal. Namun, untuk kerugian hingga kini belum ada laporan warga yang terluka, melainkan kerugian materi.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku awalnya kaget ketika terjadi bencana tersebut. Mereka tidak menyangka pohon besar yang ada di sekitar PIPP bisa ambruk, bahkan mengenai tempat mainan di daerah itu. "Ada angin kencang dari selatan ke utara, lalu pohon ambruk dan menimpa mainan," kata Zainuri, salah seorang warga.
Ia mengatakan saat kejadian tidak ada yang berada di dekat pohon ataupun mainan tersebut. Mereka berteduh di tempat yang cukup jauh dari pohon, sehingga kerugian hanya rusaknya mainan.
Sejumlah petugas sudah datang ke lokasi pohon ambruk untuk membersihkan dari sisa pohon dan ranting. Saat petugas datang, hujan gerimis juga masih turun. Namun, mereka tetap bekerja, membersihkan sisa pohon ambruk itu.
Petugas juga menggunakan mesin untuk memotong kayu, sehingga pekerjaan membersihkan tempat tersebut menjadi lebih cepat. Petugas memotong pohon itu menjadi bagian kecil, sehingga lebih mudah dibawa.
Selain menyebabkan pohon ambruk, sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan akiba musibah itu. Atap rumah warga 'menyilap', karena kuatnya terjangan angin.
Sementara, untuk kerugian pasti, petugas dari BPBD setempat masih melakukan penghitungan. Mereka berharap, warga waspada terlebih lagi saat hujan.