REPUBLIKA.CO.ID, LIBERVILLE – Mesirberhasil melaju ke partai final Piala Afrika 2017 menantang Kamerun pada Senin (6/2) dini hari WIB. Langkah gemilang Mohamed Salah dkk ini merupakan momen kebangkitan bagi Mesir yang ingin kembali mengulang masa kejayaanya saat menjuarai Piala Afrika tiga kali berturut-turut pada 2006, 2008, dan 2010.
Dilansir dari BBC pada Sabtu (4/1), pertandingan malam nanti juga memiliki kenangan tersendiri bagi kedua negara. Pasalnya, Mesir dan Kamerun pernah bertemu dalam laga final pada 2008 dengan hasil kemenangan 1-0 untuk Mesir.
Salah satu faktor kecemerlangan Mesir yang telah menjadi juara tujuh kali itu adalah sang penjaga gawang, Essam El Hadary. Pemain berusia 44 tahun itu berhasil membawa Mesir dalam mengalahkan Burkina Faso pada semifinal. Andalan lainnya tentu saja gelandang AS Roma, Mohamed Salah. Mereka berdua bersama rekan setim lainnya berpeluang memenangi Piala Afrika untuk kelima kalinya.
Sedangkan kunci keberhasilan Kamerun salah satunya adalah pada sang manajer, Hugo Broos. Sejak ia bergabung pada Februari 2016, permainan Kamerun meningkat secara signifikan. Ia pun merasa optimisitis Kamerun dapat memberikan perlawanan sengit bagi Mesir. “Selama 29 tahun saya menjadi pelatih saya belum pernah melatih tim sehebat ini,” kata Hugo.
Menimbang hal itu, ia berharap Kamerun dapat kembali menyabet juara setelah berpuasa gelar sejak 2002. Apalagi, performa Kamerun terus meningkat sejak putaran awal turnamen yang digelar di Gabon ini. “Ini adalah tim yang fantastis, baik di dalam maupun di luar lapangan. Mereka pantas melaju ke final,” ujar Broos, menegaskan.