REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Aktor senior Roy Marten menilai jarang ada orang daerah yang berani memproduksi film sendiri. Sebab itu ia mengapresiasi pembuatan film yang akan dilakukan oleh Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Sumatera Barat (Sumbar).
"Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Parfi Sumbar. Karena jarang ada orang di daerah yang memproduksi film sendiri," kata Roy Marten, usai memberikan seminar perfilman di Padang, Ahad (6/2).
Ia menganalogikan ada dua tipe manusia yang nekad membuat film sendiri di daerah tersebut.
"Jika bukan kaya banget, berarti gila banget," katanya sambil bergurau.
Sedangkan dalam seminarnya ia memberikan materi tentang perfilman, salah satunya adalah kunci utama yang diperlukan bagi seorang aktor. Menurut dia tiga hal yang harus dimiliki, pertama adanya peluang, kedua kemampuan, dan ketiga disiplin yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisah satu sama lain.
Ia berharap kepengurusan Parfi Sumbar saat ini dapat menjadi wadah yang dapat menampung dan menyatukan pegiat perfilman. "Sumbar dari sisi budaya, keindahan alam, serta sejarahnya, mempunyai daya tarik untuk diangkat menjadi sebuah film agar dikenal secara luas," katanya.
Sementara Ketua Umum Parfi Sumbar Fadly Amran, mengatakan pihaknya akan segera melakukan pembuatan film berjudul "Cinta Di Bawah Langit" itu.
Film yang mengangkat lokalitas berlatar belakang budaya Sumbar itu juga diperankan oleh pemain asal Sumbar. Hal itu mengingat sebelumnya Parfi Sumbar telah membuka pendaftaran casting untuk para pemain. Dari 100 orang lebih pendaftar saat ini tersisa 40 orang yang akan masuk tahap penyeleksian akhir.
"Bagi yang lolos seleksi akan menjadi pemeran dalam film nanti, dan masuk sebagai anggota Parfi Sumbar," katanya.
Selain "Cinta Di bawah Langit", Parfi Sumbar juga siap memproduksi film "2891 Mdpl". Seminar dan Workshop tersebut digelar di Auditorium Gubernuran Sumbar, dengan pemateri Roy Marten, Sandi Nayoan, Sonny Gaukasak, Ismail Sofyan Sani, dan Januarizal.