REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pemerintah saat ini tidak perlu berbicara soal standardisasi ulama. Sebab, hal tersebut bisa menambah runyam masalah dan keadaan.
''Dengan kata lain, ide dan gagasan ini dilontarkan tidak tepat waktunya, sehingga melahirkan reaksi yang beragam,'' kata Anwar saat dihubungi, Selasa (7/2).
Anwar menyatakan, masyarakat Indonesia sudah cerdas. Sehingga sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah. Masyarakat juga sudah tahu mana yang baik dan yang buruk.
''Kalau ada ustaz yang bicaranya tidak sesuai dengan nalar sehat, maka pasti mereka tidak akan undang lagi,'' katanya.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, rencana standardisasi merupakan respons atas keluhan masyarakat terkait khutbah yang esensinya ajakan untuk berdakwa, justru diisi pesan saling mencela dan mencaci maki.