Rabu 08 Feb 2017 12:47 WIB

SBY Sampaikan Wake Up Call ke Pemerintah, PDIP: Yang Tidur Siapa?

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyampaikan sejumlah hal yang dia nilai sebagai wake up call atau panggilan peringatan kepada pemerintah dalam pidatonya pada acara Dies Natalis Partai Demokrat, Selasa (7/2) malam.

Setidaknya yang disoroti SBY menyangkut tiga hal yakni keadilan, kebinekaan dan kebebasan yang dia nilai menjadi keresahan sejumlah pihak saat ini. Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira angkat bicara perihal ucapan SBY mengenai wake up call kepada pemerintah tersebut.

Menurut dia, wake up call tersebut tidaklah tepat jika ditujukan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal ini karena, ia menilai, pemerintahan Jokowi-JK terus bekerja sejak dilantik pada 2014 lalu. "Wake up call? (memang) yang sleeping (tidur) itu siapa? Pemerintah saat ini terus bekerja," kata Andreas, Rabu (8/2).

Ia menambahkan, kekuasaan yang dijalankan pemerintah saat ini juga didapat dari proses demokrasi yang demokratis. Karena itu, dalam menjalankan kekuasaan pemerintah tentu diatur oleh konstitusi dan perundangan. "Pemerintah saat ini juga telah menjalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku."

Sehingga, kata dia, semestinya semua pihak saling mendukung untuk menegakkan konstitusi tersebut, bukan justru menciptakan keresahan-keresahan yang malah merobohkan pilar-pilar bangsa.

"Marilah kita bangsa ini menegakan konstitusi dan membangun peradaban politik di negara ini secara demokratis diatas pilar-pilar Pancasila, UUD 1945, kebinekaan, dan NKRI, keresahan itu justru diciptakan oleh mereka yang ingin merobohkan pilar-pilar bangsa ini. Sehingga marilah kita menjaga dan memperkuat pilar-pilar kenegaraan tersebut," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement