Jumat 10 Feb 2017 07:30 WIB

Menteri Bambang: Dorong Promosi Wisata Indonesia ke Cina

Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia masih harus meningkatkan promosi pariwisatanya ke Cina untuk mencapai target 20 juta wisman pada 2019.

"Setiap tahun jumlah turis Cina ke mancanegara rata-rata 100 juta orang. Namun, hanya sekitar 1 persen yang ke Indonesia. Padahal, promosi sudah kerap dilakukan," katanya dalam pengarahannya kepada seluruh kepala perwakilan RI di Cina di Beijing, Kamis (9/2) malam.

Ia menuturkan,  saat ini Cina sedang mengalami over investment di dalam negeri yang dapat dijadikan peluang oleh Indonesia. "Indonesia harus dapat menarik banyak investasi dari Tiongkok. Misalnya, untuk infrastruktur, pengembangan manufaktur, dan menarik turis dari Negeri Panda tersebut," tutur Bambang.

Ia mengemukakan, turis mancanegara terbesar ke Indonesia masih Malaysia dan Singapura, disusul Jepang dan Cina, Korea Selatan, India, Australia, dan negara lain. "Jika kita petakan, untuk negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura, kita relatif tidak perlu lagi promosi karena mereka sudah lebih mengenal Indonesia, jarak pun dekat," katanya.

Dalam rapat terbatas mengenai branding Indonesia, khusus pariwisata, beberapa waktu lalu, kata Menteri, terungkap Cina termasuk ke dalam kategori jumlah turis dan minatnya ke Indonesia masih sangat sedikit.

"Pengertian sedikit di sini adalah jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia dibandingkan jumlah seluruh turis Tiongkok yang melancong ke mancanegara. Potensinya sangat besar sekitar 100 juta turis Tiongkok bepergian ke mancanegara setiap tahun, tetapi yang berlibur ke Indonesia masih sedikit, yakni hanya 1 persen," ujar Bambang.

Menurut dia, yang harus diwaspadai adalah minat turis Cina ke Indonesia juga masih sedikit. Hal ini banyak faktor, antara lain, kurangnya promosi. Selain itu, kualitas turis Cina ke Indonesia juga masih rendah, dari sisi spending. Padahal, orang Cina itu jika berbelanja tidak tanggung-tanggung, jika melancong ke Eropa, seperti Paris.

Baca juga,  Cina Berencana Bangun Kompleks Wisata Pendaki Everest.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement