REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid turut hadir dalam acara Aksi Bela Ulama 112 yang digelar di masjid Istiqlal Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Hidayat mengulang kembali cerita perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan oleh para ulama, terutama ulama pendiri Nahdlatul Ulama.
Hidayat mengisahkan kembali bagaimana kala mempertahankan kemerdekaan, peran Hadratus Syaikh Hasyim Ashari sangatlah vital.
"Kita masih ingat bagaimana kyai Hasyim Ashari ketika beliau melihat negeri ini akan dijajah, maka beliau tanpa melihat apa pun, mengumpulkan para ulama dan membuat resolusi jihad untuk melawan Belanda. Pada 22 Oktober 1946," ujarnya.
Mendengar apa yang disampaikan HNW tersebut yang berapi-api, para peserta aksi 112 menyambut dengan teriakan takbir. Gemuruh suara takbir terdengar di seluruh penjuru Istiqlal.
Hidayat Nur Wahid juga mengimbau kepada umat Islam seluruh Indonesia dalam Pilkada serentak agar memilih pemimpin yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
"Sidik, dapat dipercaya, amanah, Tablig dan Fathonah," jelasnya.
Hidayat juga mengajak kepada peserta aksi untuk mendoakan para ulama yang sedang tertimpa musibah berupa fitnah-fitnah yang dilayangkan kepada ulama-ulama saat ini.
"Mudah-mudahan para guru kita, ulama-ulama kita diistiqomahkan, dikuatkan atas fitnah yang ditimpakan oleh ulama-ulama kita," ujarnya.