REPUBLIKA.CO.ID, ATEHNA -- Hampir 72 ribu warga di Kota Thessaloniki di Yunani Utara diungsikan pada Ahad pagi (12/2), sebelum operasi besar untuk menjinakkan bom Perand Dunia II. Bom seberat 250 kilogram, yang diduga dijatuhkan oleh pasukan AS atau Inggris dan ditujukan ke instalasi Nazi Jerman pada 1943-1944 di kota terbesar kedua di Yunani tersebut, ditemukan selama kegiatan penggalian di satu stasiun gas di Kabupaten Kordelio-Evosmos beberapa hari sebelumnya.
Sebagai langkah pencegahan, saat tim penjinak bom dari militer Yunani bekerja di daerah itu selama enam sampai delapan jam menurut perkiraan awal, pemerintah memutuskan untuk melakukan operasi pengungsian terbesar semacam itu di Yunani pasca-perang.
Pemerintah kota, melalui selebaran dan media selama beberapa hari belakangan, telah menginstruksikan semua warga yang tinggal di dalam radius dua kilometer di sekitar stasiun gas tersebut agar meninggalkan rumah mereka sampai pukul 10.00 waktu setempat (15.00 WIB).
Bus tersedia untuk membawa orang yang terkena dampak ke gedung sekolah, stadion dan kafetaria pada Ahad pagi, sementara pasien yang menggunakan ranjang dipindahkan pada Sabtu (11/2), demikian laporan Xinhua, Ahad malam. Pengungsi dan migran yang tinggal di kamp penampungan di dekat instalasi itu juga diungsikan untuk sementara.
"Sebanyak 1.000 personel polisi telah dikerahkan di daerah tersebut," kata polisi. Mereka mengetuk pintu rumah untuk memastikan semua rumah kosong sebelum para ahli mulai menjinakkan pemicu bom.
Menurut militer, tim penjinak telah menjinakkan puluhan bom serupa. Namun, itu adalah untuk pertama kali dalam beberapa dasawarsa satu bom dengan ukuran seperti itu ditemukan di daerah kota padat penduduk di Yunani.
Menurut rencana, segera setelah pemicu dijinakkan, bom tersebut akan dibawa ke satu pangkalan militer yang berada sekitar 30 kilometer jauhnya. Pemerintah telah menutup jalur itu. Selama operasi tersebut, layanan kereta dan lalu-lintas dihentikan.