REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim putra Jakarta Electric PLN harus bermain empat set untuk memenangkan pertandingan melawan Jakarta Sananta Indocement dengan skor 3-1 pada kejuaraan bola voli putaran pertama Proliga 2013 di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu malam.
Pertandingan tim tuan rumah Electric PLN melawan Sananta dengan skor 3-1 yang disaksikan sekitar 1.000 penonton tersebut relatic sangat menarik, karena kedua tim saling melakukan smas tajam dan bertahan dengan blok-blok yang silih berganti.
Pada set pertama, putra PLN yang unggul dalam servis mematikan sering menambah angka untuk memenangkan pertandingan.
Akan tetapi, Sananta dengan kapten Ayep Rizal tidak mau kalah dengan perolehan angka melalui smas-smas umpan pendek dan cepat sehingga bola sering gagal diantisipasi blok lawan.
Bahkan, kedua tim yang saling kejar-kejaran dalam perolehan poin tersebut kemudian terjadi deuce 24-24, sehingga untuk memenangkan set pertama harus ada selisih dua angka.
Namun, Electric PLN akhirnya mampu menyelesaikan set pertama dengan skor 29-27, setelah smas yang dilakukan Diego Capolari berhasil masuk dan menambah poin.
Pada set kedua, tim putra PLN yang diasuh pelatih Viktor Laiyan tersebut, dengan servis yang mematikan dan smas bola pendek mampu menembus pertahanan lawan, sehingga,
Anho Bertiyawan dan kawan-kawan akhirnya dapat menyelesaikan set kedua dengan 25-16.
Memasukan set penentuan, Electric PLN maupun Sananta sejak awal bersaing dalam pengumpulan angka dengan selisih yang tidak terlalu jauh. Kedua tim saling kejar dalam pengumpulan angka.
Namun, set ketiga tersebut mampu diambil tim putra Sananta yang bermain gigih dengan kedudukan akhir 23-25.
Pada set keempat, tim Electric PLN kembali melancarkan serangan dengan kombinasi smas bola pendek maupun jauh yang tidak mampu diblok pemain lawan. Diego Capolari, Anho, Joni, Radyi Yuda, Fikri yang menampilkan permainan cepat sering sulit diterka lawan.
Bahkan, sevis bola dan smas pemain PLN yang mematikan sering sulit dikontrol oleh pertahanan lawan, sehingga permainan Sananta sedikit sulit berkembang. Pada set keempat itu, akhirnya PLN mampu menyelesaikan dengan 25-20, dan skor menjadi 3-1.
Pelatih tim putra Jakarta Electric PLN Viktor Laiyan mengatakan keberhasilan anak-anak asuhnya melawan Sananta karena mereka sebelumnya sudah mempelajari kelemahan pemain lawan.
"Ada beberapa pemain Sananta kita pelajari kelemahannya. Mereka diincar dengan bola-bola servis keras atau smas tajam, sehingga kesalahan sering dilakukan," katanya.
Menurut dia, timnya sempat kehilangan angka pada set ketiga karena pemain toser, Oki Setia, sering tidak mampu mengendalikan emosinya karena ingin melakukan smas terus.
"Dia pemain muda, sehingga belum bisa mengenali emosinya. Pada set keempat dia ditarik, dan pemainnya kami minta untuk bermain lebih sabar dan akhir set keempat mampu menyesaikan dengan baik," katanya.
Ia menjelaskan sebetulnya baik pemain PLN maupun Sananta sama-sama baik, hanya saja timnya mampu memanfaatkan dengan baik kelengahan lawan sehingga mampu merebut tiga poin.
Menurut dia, tidak turunnya satu di antara dua pemain asing yang dimiliki PLN sedikit memengaruhi permainan tim.
Pemain asingnya, katanya, yang turun hanya Diego Capolari, sedangkan Edinho Edison Candido belum bisa diturunkan pada pertandingan tersebut.