Ahad 10 Mar 2013 18:06 WIB

Empat Atlet Loncat Indah Mundur dari Pelatnas SEA Games

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Atlet Loncat Indah Indonesia Muhammad Nasrullah dan Luthfi Niko Abdillah beraksi dalam nomor synchro platform 10 meter pasangan di Jakabaring Aquatic Centre, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (13/11/2011)
Foto: Antara
Atlet Loncat Indah Indonesia Muhammad Nasrullah dan Luthfi Niko Abdillah beraksi dalam nomor synchro platform 10 meter pasangan di Jakabaring Aquatic Centre, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (13/11/2011)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat atlet loncat indah mundur dari pelatnas yang sudah mulai berlangsung sejak Oktober 2012 lalu. Mereka adalah tiga atlet dari Jawa Timur dan satu atlet dari DKI Jakarta.

Dua diantaranya adalah Muhammad Nasrullah dan Luthfi Niko Abdillah asal Jawa Timur yang pada SEA Games dua tahun lalu menyumbang satu emas di nomor menara 10 meter sinkroniasi putra.

"Nasrullah mundur karena baru saja menikah dan Luthfi mundur karena keterima kuliah," kata Harly, ketika ditemui di pelatnas loncat indah Senayan, Ahad (10/3).

Dua atlet lain yang mundur yakni Maria Natalie Dinda asal DKI Jakarta dan Della asal Jawa Timur. Keduanya mundur karena akan meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Meski, kemunduran Luthfi dan Nasrullah  tidak menyurutkan Harly untuk bisa mempertahankan satu emas di SEA Games 2013 mendatang.

Dua atlet pelapis yakni Andriyan dan Adityo Restu Putro telah disiapkan untuk menggantikan posisi Nasrullah dan Luthfi. Menurut Harly, kedua atlet pelapis tersebut usianya memang masih tergolong sebagai atlet junior.

Hanya saja ia melihat semangat besar keduanya untuk berlatih sehingga dia yakin kedua atlet pelapis ini bisa meraih emas di nomor menara 10 meter sinkronisasi putra.

"Mereka juga akan saya coba turun di nomor papan 3 meter," kata Harly.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement