REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Tim putra Jakarta Electric PLN bertekad meredam ambisi tuan rumah Surabaya Samator untuk meraih kemenangan pada kompetisi bola voli Proliga 2013 seri terakhir putaran pertama di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Sabtu (16/3).
Pelatih Jakarta Electric, Viktor Laiyan, mengatakan Samator merupakan tim yang solid dan sudah terbentuk sejak lama. Selain itu, Samator juga didukung dua pemain asal Brasil yang memiliki kualitas bagus.
"Tidak mudah bagi kami untuk menaklukkan Samator. Apalagi, kekuatan tim kami di seri Banyuwangi ini juga tidak lengkap,'' kata Viktor di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Viktor mengatakan salah satu pemain asingnya, Edinho Edison Candido, sedang sakit. Timnya tinggal bertumpu pada Diego Capolari Chiapetti untuk membantu pemain-pemain lokal yang mayoritas diisi pemain klub Yuso Yogyakarta.
Menghadapi tim tangguh seperti Samator, anak-anak asuhnya harus mampu mengontrol emosi dan perkuat pertahanan. Itu terutama blok-blok untuk menahan serangan lawan.
"Kami hanya main sekali di Banyuwangi sehingga semaksimal mungkin harus dimanfaatkan untuk meraih poin penuh," ujar mantan pelatih tim nasional ini.
Pertandingan Surabaya Samator lawan Jakarta Electric PLN menjadi penentuan untuk perebutan posisi puncak klasemen akhir putaran pertama. Hingga menyelesaikan lima laga, kedua tim sama-sama mengantongi nilai 10.
Kedua tim tertinggal dua angka dari pimpinan klasemen Palembang Bank Sumsel Babel yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian laga putaran pertama (enam pertandingan).
Untuk merebut juara putaran pertama, tim Samator atau Jakarta Electric harus meraih kemenangan telak dengan skor 3-1 atau 3-0 untuk mendapatkan tambahan nilai tiga.