REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Balap mobil Grand Prix (GP) Sepang, Malaysia menjadi arena perang saudara sesama pebalap Red Bull. Sebastian Vettel harus rela bertarung sengit melawan kompatriotnya, Mark Webber, untuk merebut podium pertama di Sirkuit Sepang, Ahad (24/3).
Vettel yang start terdepan membuat kejutan dengan masuk pit stop sangat awal. Pada lap kelima, Vettel memutuskan mengganti ban ke tipe slick. Keputusan ini agaknya menjadi bumerang karena sebagian trek masih basah akibat hujan yang mengguyur Sirkuit Sepang sebelum balapan.
Di saat Vettel kesulitan dengan bannya, Webber lebih banyak mendominasi race. Insiden perang saudara Vettel-Webber terjadi pada lap ke-44. Webber keluar persis di depan Vettel usai melakukan pit stop terakhirnya.
Vettel yang tinggal berjarak sepersekian detik tak mau menyiakan peluang untuk menyalip Webber. Padahal, komando Red Bull telah menginstruksikan agar mempertahankan posisi Webber di depan.
Vettel pun tak bisa merebut posisi terdepan dengan instan. Pebalap asal Jerman itu perlu dua lap untuk bertarung sengit dengan Webber.
Radio komunikasi Red Bull sempat berulang kali menginstruksikan Vettel untuk mengalah ketika mobil keduanya kerap hampir bertabrakan. Namun, ia tetap ngotot dan akhir sukses menyalip Webber ketika balapan tinggal menyisakan 10 lap.
"Usaha yang bagus, Seb (Vettel). Sepertinya kamu sangat ngotot menginginkannya (posisi pertama). Tapi, kamu tetap harus membuat penjelasan," demikian pernyataan radio komunikasi Red Bull setelah Vettel menyalip Webber seperti dilansir Autosport.
Sepak terjang Vettel akhirnya tak terbendung untuk menyentyh garis finis pertama dengan catatan waktu satu jam 38 menit 56,681 detik.
Selepas race, ia mengaku menyesal telah melawan instruksi dan meminta maaf pada Webber. "Kami harusnya tetap mempertahankan posisi. Saya mengambil risiko besar untuk menyalip Webber dan saya harus bertindak lebih baik lagi mulai sekarang," kata Vettel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika