REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- KONI Jawa Barat mewaspadai terjadinya pembajakan atlet potensial, menyusul adanya sejumlah daerah mengincar atlet-atlet peraih medali emas pada PON XVIII di Riau.
"Ada beberapa atlet yang diincar oleh sejumlah daerah, terutama pesaing Jabar pada PON 2016 nanti. Jelas kami tidak akan tinggal diam," kata Ketua Umum KONI Jawa Barat H Azis Syarif di Bandung, Selasa (23/4).
Indikasi adanya "gerakan" menggerogoti kekuatan Jawa Barat sudah mulai nampak, dengan adanya sejumlah tawaran kepada beberapa atlet potensial Jabar khususnya di cabang-cabang yang potensial emas.
Meski telah melakukan penandatanganan perjanjian loyalitas dan untuk berlaga di ajang PON XIX/2016, namun KONI Jabar menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah lebih proaktif untuk membentengi atlet potensialnya itu.
"Mereka selama ini kami bina dengan target utama untuk PON XIX, jelas hal itu tidak bisa dibiarkan. KONI Jabar melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Azis.
Pernyataan Azis Syarif itu terkait dengan adanya sejumlah atlet yang diincar untuk direkrut oleh sejumlah daerah persaing Jawa Barat. Selain catur beberapa atlet cabang olahraga yang mempertandingkan medali cukup banyak juga diincar yakni atlet renang yang menjadi andalan Jabar di PON lalu.
Selain melakukan pendekatan ke cabang olahraga dan atlet, KONI Jabar juga memaksimalkan fungsi Tim Advokasi KONI Jabar untuk melakukan pencegahan dan upaya lainnya yang bisa ditempuh untuk mempertahankan atlet terbaiknya.
"KONI Jabar telah memberikan fasilitasi dan apresiasi, selain bonus juga rumah. Selain itu mereka juga telah menandatangani perjanjian untuk memperkuat Jabar di ajang PON XIX/2016," katanya.