Sabtu 08 Nov 2014 00:01 WIB

Atlet Berkuda PON Bisa Gunakan Pesawat Menteri Susi

Cabang olahraga berkuda nomor lompat rintangan. (ilustrasi)
Foto: www.freewebs.com
Cabang olahraga berkuda nomor lompat rintangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lokasi pertandingan pacuan berkuda PON XIX/2016 di Kabupaten Pangandaran, Jabar, yang merupakan salah satu arena terjauh itu bisa dijangkau dengan pesawat kecil dari Bandung ke Bandara Nusawiru.

"Ada Bandara di Parigi, Kecamatan Pangandaran, sehingga mobilitas bagi kontingen peserta bisa menggunakan pesawat kecil, apalagi helikopter," kata Wakil Ketua Bidang Sarana dan Prasarana KONI Jabar, Yeyen Hidayat, di Bandung, Jumat.

Menurut dia, jalur itu selama ini diterbangi pesawat kecil jenis caravan milik maskapai penerbangan Susi Air. Selain itu, jalur itu juga merupakan jalur pesawat trike bagi penghobi olahraga dirgantara.

Namun demikian, penerbangan Bandung-Pangandaran itu hanya untuk penumpang dan peralatan ringan. Sedangkan, pengangkutan kuda pacuan tetap menggunakan jalur darat melalui rute Bandung-Tasikmalaya-Banjar-Pangandaran-Parigi.

Jarak antara Bandung-Pangandaran yang menjadi tempat pertandinga pacuan kuda itu berjarak lebih dari 230 kilometer ke arah selatan. Selain Pangandaran, arena terjauh lainnya adalah tinju yang digelar di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

"Jalur udara dari Bandung-Pangandaran bisa dilakukan dengan mencarter pesawat," katanya.

Sejumlah venue PON lainnya juga bisa ditempuh oleh peserta PON dengan jalur udara adalah ke Lanud Atang Senjaya Bogor, Lanud Kalijati Subang dan Lanud Penggung Cirebon. Namun, mobilitas yang paling memungkinkan menggunakan pesawat helikopter.

Dengan kondisi tersebut, PON XIX/2016 juga membuka peluang bagi persewaan pesawat kecil untuk kepentingan transportasi peserta PON. Biasanya penggunaan pesawat carteran khususnya helikopter bagi para pejabat provinsi yang akan melakukan peninjauan ke lokasi pertandingan yang diikuti oleh para atletnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement