REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebastian Coe mengalahkan Sergey Bubka dalam pemungutan suara untuk menjadi presiden Federasi Atletik Dunia (IAAF), dalam kongres di Beijing, Cina, Rabu (19/8),
Coe, mantan atlet lari asal Inggris, meraih 115 dari 207 suara federasi-federasi anggota IAAF, sedangkan Bubka mendapat 92 suara.
Coe kini menggantikan Lamine Diack (82), ketua IAAF asal Senegal yang mengundurkan diri setelah 16 tahun bertugas.
Diack mengatakan atletik kini berharap pada Coe, peraih dua emas Olimpiade di nomor lari 1.500 m pada 1980 dan 1894, dan berbagai prestasi lainnya di cabang ini.
"Cabang olahraga kita kini berada di tangan yang aman. Generasi tua telah melakukan yang bisa dilakukan, kini beralih ke generasi yang lebih muda," katanya.
Tugas pertama Coe sebagai Presiden IAAF adalah menyelamatkan atletik dari ancaman doping, yang kini membayangi kejuaraan dunia atletik yang akan dimulai di Beijing Sabtu mendatang.
IAAF dan para atlet atletik dalam pekan-pekan terakhir ini terpukul oleh berita media-media Inggris dan Inggris yang mengaku mendapat bocoran data bahwa ada 12 ribu hasil tes yang mengindikasikan doping.
IAAF menyebut tuduhan itu hanya menjadi sensasi dan membingungkan. IAAF juga membantah tulisan di Sunday Timer bahwa mereka menghalangi publikasi dokumen yang menunjukkan adanya kegiatan doping secara intensif di kalangan atlet-atlet top.