REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Velodrome Rawamangun menjadi salah satu venue untuk pelaksanaan Asian Games 2018. Perkembangan renovasi venue tersebut mulai terlihat kemajuannya sejak akhir 2016. Kepala proyek pembangunan velodrome dari Jakpro, Iwan Takwin mengungkapkan perkembangan renovasi sudah di atas 30 persen.
“Progres yang ada saat ini sampai Februari 2017, sudah mencapai 40 persen baik desain dan bangunannya,” kata Iwan kepada Republika, Rabu (15/2). Dia menjelaskan, hingga saat ini pengerjaan velodrome memasuki tahap pengerjaan struktur bagian atas velodrome atau lantai satu. Selain itu, proses renovasi juga sudah memasuki finalisasi desain mekanikal elektrikal.
Dengan melihat kemajuan tersebut hingga bulan ini, Iwan menyatakan, renovasi mengalami percepatan dari rencana awal. “Di lapangan sekarang ini ada percepatan pekerjaan konstruksi di atas 3,9 persen yang lebih cepat dari target,” tutur Iwan.
Hal tersebut menurutnya cukup baik agar renovasi bisa selesai sesuai target bahkan jika bisa sebelum batas waktu yang ditentukan. Iwan memastikan, pada Juni 2018 velodrome termasuk sertifikasi internasional siap digunakan sebagi venue Asian Games.
Meskipun begitu, Iwan mengatakan, velodrome statusnya tidak seperti venue lainnya yang memang ditargetkan lebih cepat untuk pelaksanaan test event pada November 2017. “Untuk velodrome kebetulan tidak ada test event, sudah kami konfirmasi dengan pihak PB ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sport Seluruh Indonesia),” jelas Iwan.