REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) semakin intensif menggelar persiapan pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta–Palembang. Gubernur Sumsel Alex Noerdin memimpin langsung rapat persiapan bersama stakeholder dan SKPD terkait di lingkungan pemprov setempat pada Jumat (3/3).
Rapat yang juga dihadiri Wakil Ketua KOI Muddai Madang tersebut, membahas sejumlah persiapan yang telah dilakukan dan persiapan untuk penambahan cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Palembang.
“Kemudian rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo memutuskan, Palembang mendapat tambahan cabor, yaitu bisbol dan sepeda BMX,” ujar Alex.
Sebelumnya, Palembang sudah ditetapkan akan menggelar 11 cabor, yakni sepak bola, bola voli, soft tenis, tenis, dan bola basket untuk penyisihan saja. Sementara kano/kayak, dayung, menembak, triatlon, sepak takraw, dan panjat tebing akan digelar mulai penyisihan hingga final. Dengan tambahan bisbol dan sepeda BMX, maka Palembang akan menggelar 13 cabor.
Dalam rapat dipaparkan kemajuan dari pembangunan fasilitas penunjang Asian Games seperti pembangunan enam unit tower apartemen atlet, serta renovasi beberapa venue cabang olahraga di komplek Jakabaring Sport City. Misalnya venue panjat tebing yang direnovasi melalui bantuan Pertamina, pembangunan gedung Convention Hall oleh PTBA Tbk, dan pembangunan venue bowling oleh PT OKI Pulp & Paper.
“Keseluruhan persiapan Asian Games di Palembang tidak ada masalah, semua sudah berjalan sesuai perencanaan. Sesuai target persiapan keseluruhan renovasi selesai 6 bulan sebelum Asian Games,” kata Gubernur Sumsel.
Menurut Alex, Asian Games 2018 di Palembang akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Provinsi Sumatera Selatan. “Pada event bergengsi tingkat Asia ini, Jakabaring akan menjadi kawasan Green Sport City yang menggunakan transportasi hidrogen car.”
Palembang, menurut Gubernur Sumsel, akan menjadi kota pertama untuk menunjang kegiatan olahraga menggunakan transportasi berbahan bakar hidrogen. “Jepang baru akan menggunakannya pada tahun 2020 saat menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas. Jadi kita mendahului dua tahun sebelum Olimpiade di Tokyo,” ujar Alex.