REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta atlet dan pelatih bersabar terkait belum cairnya anggaran untuk honor (uang saku) dan peralatan latihan atlet pelatnas. Hingga pekan kedua April, para atlet dan pelatih dari berbagai cabang olahraga belum menerima uang saku. Padahal, sejumlah Ccabor sedang dalam persiapan menuju SEA Games tahun ini.
“Sebentar lagi, sabar. APBN itu beda dengan swasta, semua kan masih kita proses. Karena uang negara tentu kita harus melewati proses administrasi yang bagus," kata Nahrawi di sela-sela kunjungannya ke Kabupaten Sragen pada Jum'at (14/4). Sesuai surat Keputusan Menteri Keuangan nomor S-217/MK.02/2017 diputuskan adanya kenaikan uang saku atlet yang tak lagi disamaratakan.
Kenaikan jumlah uang saku itu membuat proses pencariran dana harus melalui penyesuaian terkait administrasi dan verifikasi di bank. Untuk atlet utama sebelumnya hanya menerima uang saku Rp 7,5 juta naik menjadi Rp 10 juta per bulan. Sementara atlet muda mendapatkan Rp 8 juta per bulan. Atlet pratama Rp 6 juta perbulan dan paralimpian Rp 8 juta perbulan.
Akibat terkendalanya pencairan gaji, banyak atlet yang kemudian gali tutup lobang. Meski begitu, Menpora percaya setiap cabor mempunyai solusi mengatasi masalah tersebut. "Cabang olahraga kan banyak duitnya," kata dia.