Ahad 14 May 2017 06:21 WIB

Kemenpora Buka Gelaran Gala Desa 2017

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Amar Ahmad
Foto: Istimewa
Amar Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, BULUKUMBA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) resmi memulai gelaran Gala Desa 2017. Pesta ragam olah raga dibuka di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Ahad (14/5). 

Kepala Biro Humas dan Hukum Kemenpora Amar Ahmad menyampaikan, Gala Desa merupakan bagian dari kampanye Ayo Olahraga 2017 oleh Kemenpora. Ada tiga kegiatan utama dalam kampanye ini, yakni Gowes Nusantara, Gala Desa, serta Liga Pelajar.

"Hari ini, Gala Desa 2017 yang akan dimulai," ujar dia, kepada wartawan di Bulukumba, Ahad.

Amar menerangkan, Gala Desa tahun ini perdana dilakukan. Khusus tahun ini, ada enam cabang olah raga (cabor) yang akan dipertandingkan, yaitu sepak bola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, serta atletik.

"Pesertanya dari seluruh nusantara," kata dia.

Amar menambahkan, Gala Desa 2017, pun digelar serentak di 136 kabupaten dan kota di 34 provinsi Indonesia. Di Sulsel akan digelar di tujuh wilayah daerah tingkat dua. Selain di Kabupaten Bulukumba, kegatan ini juga digelar di Bantaeng, Sinjai, Bone, Soppeng Wajo, serta Pinrang.

"Di Bulukumba ada 10 kecamatan. Masing-masing akan mengirimkan seribu orang untuk meramaikan Gala Desa kali ini," terang Asiten Deputi Pemberdayaan Olahraga dan Pendidikan, Arifin Majid.

Ia mengtakan, kampanye Ayo Olahraga tahun ini menjadi salah satu kegiatan penggalakan olah raga yang pernah dilakukan di Indonesia.

Selain Gala Desa, kampanye Ayo Olahraga juga menggelar Gowes Nusantara. Pembukaannya, sudah dimulai di Sabang, Aceh pada Sabtu (13/5). Gelaran balap sepeda tersebut, tercatat diikuti oleh puluhan ribu atlet sepeda dari dalam dan luar negeri, dengan etape lintasan dari ujung barat, tengah, dan ujung timur menuju titik tengah Indonesia. 

Lintasan sepanjang tak kurang dari lima ribu kilo meter tersebut, menjadi salah satu rangkain balapan sepada terbesar yang pernah digelar di Indonesia.

 

 

 

 

n Bambang Noroyono 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement