REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Rencana Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 ternyata menjadi daya tarik sendiri bagi warga negara asing yang salah satunya ingin terlibat langsung menjadi relawan kejuaraan empat tahunan itu.
"Apa sudah buka pendaftarannya? Kalau sudah saya akan 'apply'," kata salah satu warga Malaysia, Muhammad Dalil Amin Shobri di kawasan MITEC Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (26/8).
Pemuda yang saat ini menjadi relawan di SEA Games 2017 bahkan sempat bertanya banyak kondisi Jakarta dan Palembang yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga multi event terbesar di Asia. Apalagi dirinya sudah pernah ke Jakarta dan Bandung.
Sebelum bertanya soal relawan Asian Games, pria yang akrab dipanggil Dalil juga bercerita seputar tugasnya yaitu membantu kelancaran pertandingan bola voli dalam hal ini mengarahkan penonton dan media yang meliput hajatan besar di Asia Tenggara itu.
"Kalau di sini per harinya 50 ringgit, tapi makan beli sendiri. Kalau kita makan di sini (MITEC) mahal, bisa 15 ringgit sekali makan," kata Dalil saat ditanya berada honor yang diterimanya.
Tidak hanya Dalil, Ahmad Imran dan Prima yang mempunyai keinginan yang sama. Mereka mengaku ingin mencoba dan sangat berharap bisa diterima menjadi relawan Asian Games demi menambah pengalaman. Apalagi semuanya masih dalam masa kuliah.
"Saya akan mencoba, siapa tahu diterima dan bisa bertemu kalian lagi," ucap Ahmad Imran sambil tersenyum.
Panitia nasional Asian Games 2018 atau INASGOC memang mulai membuka pendaftaran relawan untuk kegiatan ini. Hanya saja baru sebatas manual pada salah satu pameran. Untuk daring masih dalam proses. Semua masyarakat diberikan kesempatan untuk mendaftar, termasuk warga negara asing yang memenuhi syarat.
Kebutuhan relawan pada kejuaraan empat tahunan ini lebih dari 10 ribu orang, namun pada tahap pertama pendaftaran di buka sekitar 2.000 orang yang salah satu fungsinya untuk membantu sekretariat dan pelaksanaan test event beberapa cabang olahraga.