Rabu 16 Dec 2015 21:31 WIB

Aspac Tidak Bergantung Pemain Naturalisasi di IBL 2016

Red: M Akbar
 Pebasket Satria Muda Britama, Darma Saputra (kanan), dihadang pebasket Dell Aspac, Dirk Gerungan, pada pertandingan Seri II NBL di Hall A Senayan, Jakarta, Minggu (20/1) malam.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Pebasket Satria Muda Britama, Darma Saputra (kanan), dihadang pebasket Dell Aspac, Dirk Gerungan, pada pertandingan Seri II NBL di Hall A Senayan, Jakarta, Minggu (20/1) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub M88 Aspac Jakarta tidak akan bergantung pada pemain naturalisasi pada kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2016 karena pemain lokal yang dimiliki kemampuannya tidak diragukan.

Pelatih M88 Aspac Jugianto Kuntardjo di Jakarta, Rabu mengatakan berdasarkan hasil pramusim kondisi tim cukup kompak. Antara pemain lokal dan naturalisasi sudah bekerja sama dengan baik. Bahkan, saat tanpa pemain naturalisasipun pertamain cukup bagus.

"Pada dua pertandingan pramusim terakhir tim tanpa pemain naturalisasi. Tapi mereka tetap mampu melayani permainan lawan," katanya.

Pada pertandingan pramusim IBL di Bandung beberapa waktu lalu, Aspac sebenarnya mampu menunjukkan kelasnya dengan masuk final. Hanya saja di partai puncak harus mengakui keunggulan Pelita Jaya dengan skor 59-62.

Menurut dia, pada pramusim ada dua pemain naturalisasi yang diturunkan yaitu Ebrahim Enguio dan sang rookie Anthony Ray Hargrove Jr. Hanya saja Ebrahim yang bergabung dengan Aspac sejak musim lalu kurang maksimal karena mengalami cedera.?

Meski demikian pihaknya sangat mengapresiasi perjuangan Mario Gerungan dan kawan-kawan. Hanya saja pihaknya mengakui masih ada kekurangan yang harus segera dibenahi diantaranya adalah kolektifitas permainan.

"Selama pramusim aksi individu masih menonjol. Padahal kerja sama tim itu penting. Jika terlalu berlebihan akan berbahaya," kata pengganti Rastafari Horongbala itu.

Selain masalah kolektifitas, masalah yang menonjol adalah kurangnya pemain dengan posisi bigman. Saat ini Aspac dinilai masih belum memiliki bigman yang mumpuni. Apalagi pemain senior yang ada sebelumnya sudah tidak bergabung lagi.

Meski kekurangan bigman berpengalaman, Jugianto tetap berusaha memaksimalkan pemain yang ada seperti Ferdinand Damanik, Fidyan Dini serta pemain muda Kristian Liem. Hanya saja, pelatih kelahiran 3 Juni 1963 itu mengaku masih kurang puas.

Pada musim perdana IBL ini, Aspac menargetkan menjadi juara. Hal ini disampaikan langsung oleh sang manajer yaitu Irawan Haryono. Meski demikian, pihaknya mengakui jika persaingan akan ketat karena semua tim kemampuannya merata.

Berdasarkan jadwal yang dirilis oleh operator IBL, Starting5 Sports, pada pertandingan pertama seri perdana di Jakarta, 9-17, Aspac akan berhadapan dengan musuh bebuyutannya yaitu Satria Muda. Sedangkan juara pramusim Pelitan Jaya akan berhadapan dengan Garuda Bandung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement