REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Penyelenggara MotoGP menguji coba teknologi pengiriman pesan di dasbor motor para pembalap. Direktur MotoGP Mike Webb mengonfirmasikan teknologi ini berangkat dari banyaknya miskomunikasi antara pembalap dengan kru di pit box. Contoh kasus miskomunikasi ini dialami Hector Barbera.
Barbera dijatuhi penalti start paling belakang (ride through) karena tidak mengetahui ada bendera hitam (black flag). Pembalap senior Valentino Rossi juga pernah mengalami hal serupa dengan krunya di pit box. “Sistem ini memungkinkan pembalap mengirimkan pesan teks sederhana, misalnya saat pembalap harus mengganti ban di pit, atau ketika flag to flag. Pesan ini ke depan diinformaskan melalui dasbor," kata Webb, dilansir dari Crash, Jumat (14/10).
Webb mengatakan, teknologi ini siap untuk dieksekusi pada balapan akhir musim ini. International Roadracing Teams Association (IRTA) saat ini sedang menunggu hasil diskusi tim MotoGP terkait pesan apa saja yang bisa dikirimkan. Tim selanjutnya menyiapkan hal-hal teknis untuk diserahkan ke Dorna. Mereka akan memutuskan pesan-pesan yang relevan untuk diberlakukan saat balapan.