REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Professor Jean-Francois Payen dengan mimik serius menjawab pertanyaan awak media dalam sebuah konferensi pers yang berjalan tak kalah serius. Ahli bedah otak asal Prancis itu mengatakan kondisi pasien yang tengah ditanganinya, Michael Schumacher, saat itu sedang masih kritis.
"Andai dia tidak memakai helm, mungkin dia sudah tidak berada di sini sekarang," kata dia tengah pekan ini seperti dilansir laman BBC.
Dokter dari Grenoble University Hospital itu mengungkapkan Schumacher masih berjuang melawan maut di ruang gawat darurat. Musibah yang mendera Schumacher bermula ketika bermain ski di kawasan pegunungan Alpen, Meribel, Prancis, awal pekain ini bersama keluarga.
Mantan juara dunia tujuh kali balap Formula 1 itu terjatuh dan menabrak bebatuan dalam kecepatan tinggi. Melihat kondisi pembalap yang akrab disapa Schumi itu, petugas keamanan setempat meminta bantuan helikopter untuk mengevakuasi ke rumah sakit terdekat di Moutiers.
Pendarahan hebat Schumi membuat rumah sakit Moutiers angkat tangan. Pria usia 44 tahun itu kemudian dilarikan ke rumah sakit yang lebih representatif di Grenoble.
Tim dokter langsung menggelar dua kali operasi untuk melepas sejumlah tekanan di bagian kepala sang pembalap.
Manajer Schumi, Sabine Kehm, mengungkapkan keluarga terus menunggu perkembangan kondisi pembalap asal Jerman itu. Sang istri, Corrina, serta dua anaknya, Gina Maria dan Mick, masih dalam keadaan syok. Mereka terus menunggu di ruang perawatan dan memilih bungkam kepada media.
Insiden yang dialami Schumi tak hanya membuat syok keluarga. Baik rekan sesama pembalap, fans, hingga tokoh-tokoh dunia tak mau ketinggalan mengucapkan dukungan.
"Kami berharap Michael Schumacher mampu bertahan dan pulih dari cederanya," kata juru bicara Kanselir Jerman, Angela Merkel.