REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi tetap optimistis Moto GP dapat digelar di Indonesia pada 2017 mendatang meski infrastruktur yang ada saat ini belum siap. Imam menyebut bahwa penyelenggara sekaligus pemegang hak komersial Moto GP, Dorna, telah memberikan toleransi pada Indonesia terkait infrastruktur tersebut.
"Saya dapat kabar Dorna beri toleransi kalau infrastruktur belum siap sampai enam bulan sebelum 2017. Kita masih diberi peluang," katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/2).
Kendati bgeitu, sambung Imam, hingga saat ini jadwal penyelenggaraan Moto GP masih tetap pada 2017, belum ada pengunduran. Dorna sendiri dijadwalkan akan segera bertandang ke Indonesia pada pertengahan Februari untuk membahas rencana penyelenggaraan ajang balap motor tersebut.
"Intinya Dorna butuh Indonesia karena mereka tahu pangsa pasar motor terbesar ada di sini," kata menteri yang juga kader PKB tersebut.
Imam menjelaskan, persoalan Moto GP sebenarnya adalah masalah pembiayaan negara terhadap swasta. Menurut dia, sirkuit untuk ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut seharusnya dibangun oleh swasta. Adapun pemerintah hanya memberikan dukungan berupa pengamanan, akses dan imigrasi.
Dapat dikatakan bahwa jadi atau tidaknya Moto GP digelar di Indonesia memang sangat ditentukan oleh ketersediaan sirkuit berstandar internasional. Sementara Sirkuit Sentul yang menjadi andalan Indonesia belum memenuhi standar tersebut.
Rencana untuk merenovasi Sirkuit Sentul juga masih terkendala masalah pembiayaan. Namun begitu, menurut Imam, dia sudah mendapat kabar bahwa pengelola Sirkuit Sentul sudah bersedia melakukan renovasi tanpa bantuan dari pemerintah.
"Saya dengar mereka ingin bangun sendiri infrastrukturnya," kata Menpora.