Kamis 19 May 2016 18:29 WIB

Menpora Menyerah Carikan Dana, Rio Haryanto Terancam tak Bisa Lanjutkan F1

Rep: Bambang Noroyono/ Red: M Akbar
 Pebalap Tim Manor Racing Formula 1 Rio Haryanto (kanan), menerima bendera Indonesia dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri), saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/2).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pebalap Tim Manor Racing Formula 1 Rio Haryanto (kanan), menerima bendera Indonesia dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri), saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib pembalap Rio Haryanto di balapan Formula satu (F-1) terancam cuma setengah musim. Tunggakan sisa pembayaran manajemen kepada tim balap menjadi sebab terancamnya nasib Rio di sisa seri balap musim ini.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku sudah menyerah untuk mencarikan dana sisa pembayaran agar Rio tampil penuh pada balapan F-1 2016. Menpora Imam Nahrawi mengaku seperti habis akal mencari sumber pendanaan agar pembalap berusia 23 tahun itu bisa tetap tampil sampai seri balapan akhir tahun ini.

"Kalaupun kami gagal (mencari dana), kami mohon maaf. Saya kira manajemen Rio sudah memaklumi," ujar Imam, di Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/5).

Dia menjadikan pengetatan anggaran yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alasan gagalnya Kemenpora menjadi sumber dana terakhir pembayaran uang balap untuk Rio. Tenggat waktu pelunasan pembayaran untuk Rio akan berakhir dalam dua pekan ini.

Manajemen Rio, Kiky Sport, diharuskan membayar dana sebesar 15 juta euro (sekitar Rp 228 miliar) kepada Manor Racing selaku tim balapan yang membawa Rio ke ajang F-1 2016. Dari jumlah tersebut, Kiky Sport baru menyetor sekitar 8 juta euro.

Uang setoran itu berasal dari bantuan Pertamina sebesar 5 juta euro. Sedangkan, 3 juta euro sisanya berasal dari uang pinjaman keluarga Rio kepada pihak bank. Sisanya, 7 juta euro sampai hari ini belum ada yang menalangi.

Sebelumnya, Menpora pernah menjanjikan bantuan antara Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar untuk menutup sisa tunggakan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement