Senin 23 May 2016 18:45 WIB

Sean Gelael Optimistis Raih Hasil Terbaik di GP2 Monako

Red: Citra Listya Rini
Pembalap muda Indonesia Sean Gelael.
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Pembalap muda Indonesia Sean Gelael.

REPUBLIKA.CO.ID, MONAKO  -- Sean Gelael dan kawan-kawan mengaku lebih optimistis meraih hasil terbaik pada seri dua kejuaraan balap mobil GP2 di Sirkuit Monte Carlo, Monako, 27-28 Mei. Setelah manajemen tim Pertamina Campos melakukan evaluasi hasil seri pertama di Sirkuit Catalunya, Spanyol.

Berdasarkan data dari tim yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia yang diterima media, Senin (23/5), Sean Gelael dan Mitch Evans sudah mempersiapkan diri dengan baik selama satu pekan di markas Campos Racing di Valencia, Spanyol. Hasil evaluasi dari balapan sebelumnya bahkan sudah diaplikasikan dalam latihan.

Dalam satu pekan terakhir, kata pemilik Campos Racing yaitu Adrian Campos, timnya sudah melakukan persiapan dengan matang terutama dalam mempersiapkan kendaraan yang akan digunakan. Timnya sepakat untuk menyiapkan kendaraan yang kompetitif menyusul berkembangnya potensi kedua pembalap yang dimiliki.

Pada seri pertama, Sean Gelael mampu membuat kejutan dengan mampu memenuhi target 15 besar. Anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini mampu masuk 13 besar bahkan mampu mengungguli rekan satu timnya yang lebih berpengalaman yaitu Mitch Evans yang hanya finis diurutan 14.

"Untuk Mitch kami berharap dia bisa lebih tampil maksimal. Dengan pengalaman tiga tahun di GP2, seharusnya posisi dia bisa lebih baik dari yang di dapat di Barcelona. Segala kekurangan dan masalah yang kita dapatkan pada balapan pertama sudah kita identifikasi. Para mekanik dan pebalap berdiskusi bersama hampir setiap hari dalam sepekan. Kita berharap hasil di Monaco lebih baik," Adrian Campos.

Selain menyiapkan kendaraan yang kompetitif, mantan tim Rio Haryanto yang saat ini hijrah ke Formula 1 ini juga mempersiapkan strategi yang lebih jitu karena karakter sirkuit yang akan digunakan berbeda dengan seri pertama di Barcelona. Sirkuit Monaco dikenal sulit dan merupakan balapan di jalan raya.

"Tantangan di Monako lebih berat dibanding Barcelona. Akan tetapi, dengan persiapan yang bagus kami yakin pebalap bisa menghadapi tantangan ini," kata Adrian menambahkan.

Direktur teknik balap tim Pertamina Campos Racing Philippe Gautheron menjelaskan setelah balapan di Barcelona, para pebalapnya tak punya waktu banyak untuk istirahat. Mitch dan Sean hampir setiap hari berdiskusi dengan para tim mekanik. Mereka juga latihan kebugaran pada pagi dan sorenya. Keduanya juga hampir setiap hari melahap tes simulator sirkuit Monaco.

"Titik berat latihan pebalap adalah mengenal karakter sirkuit Monaco. Sirkuit jalan raya ini memiliki tantangan lebih sulit karena lintasan trek yang sempit dan banyak tikungan. Makanya dalam menu latihan kami lebih banyak memberi porsi pada latihan teknik mengerem mobil GP2," kata Philippe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement