Senin 19 Sep 2016 18:59 WIB

DKI Jakarta Rebut Emas Hoki Putri

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Atlet Hoki Indoor putri DKI Jakarta Annur Amalia El Islamy (tengah) diapit dua pemain Papua Yulianan (kanan) dan Lina (kiri) saat final PON XIX di Gymnasium FPOK UPI, Bandung, Jabar, Senin (19/9).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Atlet Hoki Indoor putri DKI Jakarta Annur Amalia El Islamy (tengah) diapit dua pemain Papua Yulianan (kanan) dan Lina (kiri) saat final PON XIX di Gymnasium FPOK UPI, Bandung, Jabar, Senin (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Tim Hoki putri DKI Jakarta berhasil meraih medali emas cabang hoki dalam ruangan (indoor). DKI Jakarta di laga final mengalahkan tim hoki putri Papua dengan skor meyakinkan, 4-2. Tim asal ibu kota yang dilatih Yayan Hendriana memimpin sejak babak pertama dengan skor 2-0. Dua gol tim ibu kota dicetak oleh Rwede Sabatine Tamar Sawor. 

Tim hoki putri Papua baru bisa memperkecil kedudukan pada menit-menit akhir babak pertama lewat aksi Olivia. Bastiana sempat membuka asa kontingen Papua saat babak kedua baru 20 menit dimulai, saat menyamakan skor 2-2. Bastiana mencetak gol memanfaatkan penalti korner yang dihadiahkan wasit. 

Tersentak dengan kebangkitan Papua, DKI Jakarta kembali bermain fokus. Pemain pengganti Oktavianti membobol gawang Papua. Atlet hoki berkerudung itu dengan lihai melesakkan bola sehingga DKI Jakarta kembali unggul menjadi 3-2. Beberapa menit sebelum laga usai, tim Jakarta kembali menjauh kali ini giliran Novita Natalis Since Sada yang membuat gemuruh suporter DKI Jakarta di tribun. 

Ketika pertandingan selesai, semua ofisial dan pemain cadangan DKI Jakarta masuk ke dalam lapangan melakukan perayaan. “Ini kemenangan yang sangat penting. Ini pemberian dari Allah SWT untuk kami. Saya sangat bangga dengan perjuangan tim sejak babak penyisihan sampai final,” kata Yayan, usia laga.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement