Jumat 23 Sep 2016 22:29 WIB

Pedagang Souvenir di Jalak Harupat Menjerit karena Sepi Pembeli

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Karta Raharja Ucu
Pembeli memilih baju PON XIX yang dijual di Kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten bandung
Foto: Republika/Prayogi
Pembeli memilih baju PON XIX yang dijual di Kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bazar aneka pernak-pernik Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di pusat olahraga Si Jalak Harupat, sepi pembeli. Sejumlah pedagang mengeluhkan sepinya pembeli yang sudah terasa sejak hari pertama PON dibuka.

Pedagang souvenir pakaian PON XIX/2016, Ema menuturkan, dagangannya selama gelaran PON hingga sekarang masih banyak yang belum laku. "Parah sekarang mah. Paling parah," tutur dia, Jumat (23/9).

Dalam bazar PON tahun ini, ia menyediakan 200 lusin lebih pakaian yang dirancang dengan tulisan PON 2016 dan maskotnya Lili-Lala. Dari total pasokan itu, yang sudah laku terjual dari pertama gelaran PON hingga saat ini tidak lebih dari satu lusin. "Sepi banget, mas," kata dia.

Ema bukan pertama kali berdagang dalam gelaran PON. Pada PON di Pekanbaru, Riau, 2012 lalu, perempuan dari Jakarta ini juga menjajakan dagangannya di sana. Penjualan pakaian saat PON 2012 lalu jauh lebih baik ketimbang saat dia berdagang di Jalak Harupat.

"Kalau yang di Riau, dagangan kita habis. Kalau di sini mah boro-boro. Lihat saja tuh di bawah," ujar dia sembari menunjuk ke bagian bawah meja dagangannya.

Untuk mendapat Rp 300 ribu dalam sehari, pun, kata dia, itu sangat sulit. Ini berbeda dengan ketika dia berdagang pada PON Riau 2012, di mana saat itu dalam sehari ia bisa menerima hasil penjualan sampai Rp 2 juta. "Kalau sekarang mah rugi banget," kata dia.

Pakaian yang dijual per potongnya yakni di kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu. Pembeli yang datang ke bazar di Jalak Harupat ini, biasanya tidak lebih dari lima orang. Bahkan, pernah dalam satu hari tidak ada pembeli sama sekali. Akibatnya, sulit untuk mencapai pendapatan kotor Rp 300 ribu per hari.

Bazar di Jalak Harupat tidak hanya diisi oleh warga asli Kabupaten Bandung, tapi juga warga seperti dari Jakarta, Palembang, Padang, Bogor, dan Bekasi. Untuk lapak ukuran 3x3 meter yang berada di luar stand UMKM Kabupaten Bandung, harga sewanya selama gelaran PON yaitu Rp 4 juta. Pembayaran ini dilakukan di awal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement