REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2012-2016, Gita Wirjawan, akhirnya angkat bicara seputar kisruh Pengurus Besar PBSI dengan Icuk Sugiarto.
"Saya sangat mengidolakan mas Icuk Sugiarto. Sejak saya masih duduk di bangku SMU ketika mas Icuk menjadi rising star. Jadi saya selalu berpikir positif tentang dia," kata Gita saat makan malam dengan wartawan olahraga di Jakarta, Kamis (25/10) malam.
Sebaliknya Icuk menganggap kemenangan Gita sebagai Ketua Umum PBSI periode empat tahun ke depan seakan direkayasa. Pihak Icuk menilai Gita ditetapkan sebagai pimpinan dalam sidang Musyawarah Nasional PBSI ke XXI lalu, bukan dipilih.
Karena tidak terima Icuk pun melaporkan adanya dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional PBSI ke XXI yang dihelat di Yogyakarta pada 20-22 September 2012 lalu kepada Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI).
Kini ketegangan antara pihak Icuk dan PBSI sudah memasuki sidang mediasi ketiga di BAORI. Sejauh ini belum ada titik temu kesepakatan antarkedua pihak. Bahkan, pelantikan kepengurusan baru PBSI periode 2012-2016 terancam ditunda karena Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat masih harus menunggu hasil rekomendasi BAORI.
Melihat kisruh ini, Gita yang mengaku mencintai olahraga bulutangkis ini berharap Icuk menghormati proses yang telah dilalui saat di Yogyakarta. "Saya harap dia (Icuk) menghormati proses ini," ujar Gita yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI.
Gita menambahkan baik dirinya maupun Icuk sama-sama bertujuan ingin mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia yang tengah terpuruk. Mengingat kesamaan cita-cita tersebut, kata Gita, alangkah lebih baik jika Icuk yang sudah kalah mengikhlaskan kekalahannya untuk menduduki kursi Ketua Umum PBSI periode 2012-2016.
"Saya kalau jadi dia (Icuk) akan ikhlas karena saya dan dia sama-sama ingin raih kejayaan bulutangkis Indonesia lagi," tutur Gita.
Sebagaimana diketahui, Gita berhasil mengalahkan Icuk dalam sidang Musyawarah Nasional PBSI ke XXI lalu. Lelaki lulusan Universitas Harvard ini menang 30 suara, sedangkan Icuk hanya mendapatkan dukungan dua suara, dari pengurus provinsi PBSI DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika