REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Rafael Nadal memperlihatkan sisi kepercayaan diri yang membuatnya meraih delapan gelar Prancis Terbuka dengan menaklukkan Novak Djokovic 6-4, 3-6, 6-1, 6-7 (3), 9-7 pada semifinal Roland Garros 2013 yang berlangsung selama empat setengah jam pada Jumat.
Nadal akan menghadapi sesama petenis Spanyol, David Ferrer, yang melenggang ke partai final Prancis Terbuka dengan menyingkirkan petenis tuan rumah Jo Wilfried Tsonga. Ini menjadi final sesama petenis Spanyol untuk pertama kalinya sejak Alberto Costa mengalahkan Juan Carlos Ferrero pada 2002.
Pada pertandingan yang memperlihatkan banyak drama termasuk poin hukuman, pertarungan bola-bola tipis di atas net, beberapa pukulan dengan trik, peringatan terhadap kegiatan mengulur-ngulur waktu, dan teriakan kemarahan, reli-reli panjanglah yang memberi perbedaan.
Nadal dapat bertahan dari permainan baseline Djokovic yang melelahkan untuk memperpanjang lajunya di lapangan tanah liat utama dengan catatan 58-1. Dia mencapai final Paris Terbuka untuk kedelapan kalinya.
"Ini sangat istimewa bagi saya," kata Nadal dalam bahasa Prancis saat diwawancarai di pinggir lapangan dengan keringat masih bercucuran di wajahnya. "Novak adalah petarung dan ia akan menang di sini suatu hari nanti. Namun, saya siap untuk bertarung."
Roland Garros memang menjadi wilayah kekuasaan Nadal selama bertahun-tahun. Juara Grand Slam sekaliber Roger Federer, Andy Murray, Lleyton Hewitt, Juan Martin del Potro, dan Carlos Moya telah berusaha mencoba menggoyang Nadal.
Semuanya gagal untuk menaklukkan sang penguasa lapangan tanah liat tersebut. Djokovic, juara turnamen utama sebanyak enam kali, pun kini tidak berbeda.