Ahad 08 Sep 2013 09:40 WIB

Mimpi Buruk Roger Federer

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Didi Purwadi
Roger Federer.
Foto: AP/Darron Cummings
Roger Federer.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seisi Arthur Ashe Stadium hanya bisa terperangah kala pukulan forehand Roger Federer kembali meleset. Bola pukulan Federer melambung melewati garis lapangan tempat digelarnya turnamen grand slam Amerika Serikat Terbuka itu.

Banyak analis dan komentator tenis ikut terkejut dengan penampilan Federer pada laga babak keempat itu. Melawan petenis ranking 19 dunia, Tommy Robredo, Federer tumbang tiga set langsung 6-7, 3-6, dan 4-6.

"Saya merasa sangat terpukul. Ini penampilan yang sangat membuat saya frustrasi," kata Federer selepas laga seperti dilansir laman ESPN.

Kekalahan dari Robredo semakin memperpanjang mimpi buruk Federer tahun ini. Sempat menembus babak semifinal Australia Terbuka pada Januari lalu, Federer melempem di tiga grand slam berikutnya. Ini adalah tahun terburuk bagi petenis yang disebut-sebut sebagai terbaik sepanjang sejarah itu sejak 2002.

Robredo sejatinya tak tampil begitu istimewa pada laga itu. Total 43 kesalahan sendirilah yang akhirnya membuat Federer tumbang. Penampilan Federer ini mengingatkan pada kekalahannya melawan petenis ranking 116 dunia pada babak kedua Wimbledon pada Juni lalu.

Kegagalan Federer menembus perempat final pada dua grand slam berturut-turut membuat para analis mulai berspekulasi. Sejumlah media di Eropa dan AS menilai laga ini merupakan tanda-tanda akhir era dominasi Federer di panggung tenis dunia.

Maklum, pada Agustus lalu, pemegang 17 trofi grand slam itu telah menginjak usia 32 tahun. Atas hasil ini, laga klasik antara Federer kontra Rafael Nadal di babak perempat final urung terjadi.

"Ketika saya kalah, orang-orang akan selalu terkejut melihat permainan saya. Itu adalah bagian dari cerita hidup saya," imbuh Federer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement