Senin 16 Sep 2013 06:00 WIB

Liliyana Natsir Ingin Coba Bisnis Properti

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Didi Purwadi
Pemain ganda campuran Indonesia Tantowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir.
Foto: Antara/Maha Eka Swasta
Pemain ganda campuran Indonesia Tantowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liliyana Natsir telah mengukir sejumlah prestasi cemerlang dan mengharumkan nama Indonesia di dunia bulutangkis internasional. Tak sedikit pula pundi-pundi rupiah yang masuk kantongnya berkat kepiawainnya menepok shuttlecock.

Sebagai seorang atlet, Liliyana harus pintar mengelola keuangan dari bonus dan hadiah yang diterimanya dari sejumlah pertandingan.

Belum lama ini, pemain ganda campuran yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad tersebut mencoba untuk terjun ke bisnis properti sebagai ancang-ancang jika suatu hari nanti Liliyana tak lagi berkiprah di dunia bulutangkis.

"Mulai dari sekarang, saya harus pintar mengelola keuangan dari bonus-bonus yang didapatkan untuk mempersiapkan masa depan kalau sudah tidak jadi pemain lagi," ujar pemain yang akrab disapa Butet tersebut.

Butet mengakui dia belum memiliki pengalaman cukup matang di dunia bisnis yang notabene sangat berbeda dengan dunia olahraga.

Kesibukannya sebagai seorang atlet tidak memberikan waktu cukup bagi pemain berusia 28 tahun itu untuk mengurusi bisnisnya sendiri. Dia memilih untuk join dengan perusahaan lain sehingga tidak mengganggu fokusnya sebagai seorang atlet.

Meskipun merasa kesulitan, namun Butet tetap memiliki keyakinan penuh menggeluti bisnis yang telah menjadi cita-citanya itu dan secara perlahan mulai belajar untuk menjadi seorang pebisnis.

Untuk memulai tahap awalnya menggeluti bisnis tersebut, Butet telah mencari lahan dengan luas yang cukup sebelum membangun properti yang diinginkannya.

"Berbisnis itu mesti sabar dan harus pintar menjaga relasi dengan orang lain," ujar Butet. Pemain kelahiran Manado tersebut juga menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk berinvestasi dalam bentuk rumah.

Sebagai seorang atlet, Butet menyadari bahwa masa keemasannya bisa meredup kapan saja. Dia juga tak bisa sepenuhnya bergantung dari pemerintah.

Oleh karena itu, Butet ingin mempersiapkan masa depannya sebaik mungkin dalam jangka panjang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement