Senin 03 Aug 2015 06:02 WIB

Jakarta Sambut Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Rep: c04/ Red: Fernan Rahadi
Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir (kiri) berusaha mengembalikan kok ke arah pasangan ganda campuran Tiongkok Liu Cheng dan Bao Yixin dalam babak perempat final turnamen bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Pr
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir (kiri) berusaha mengembalikan kok ke arah pasangan ganda campuran Tiongkok Liu Cheng dan Bao Yixin dalam babak perempat final turnamen bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Pr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen bulu tangkis bergengsi dunia, TOTAL BWF Championship 2015 akan segera dihelat pada 10-16 Agustus mendatang. Istora Senayan, Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam perhelatan akbar yang melibatkan seluruh negara di dunia tersebut.

Pada Selasa (28/7) siang, telah dilangsungkan pengundian di Museum Bank Indonesia, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden BWF, Poul Erik Hoyer, Ketua Panitia Pelaksanaan BWF, Anton Subowo, Direktur Event TOTAL BWF, Bambang Roedyanto, Kasubid Pelatnas PBSI, Ricky Soebagdja dan Ketua Umum KOI, Rita Subowo.

Dalam sambutannya kepada para wartawan, Anton Subowo sangat berharap bahwa perhelatan ini bisa sukses, sehingga Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang turut membantu memajukan bulu tangkis dunia.

"Kami bersyukur mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia. Kami berharap event ini bisa sukses dan ini adalah dedikasi kami di PBSI untuk terus memajukan bulu tangkis di dunia, khususnya di Indonesia," kata Anton.

Kejuaraan bergengsi dunia ini disebut-sebut akan banyak menyajikan pertandingan kelas dunia yang sayang untuk dilewatkan. Betapa tidak, sekitar 400 pebulutangkis terpilih dari seluruh dunia akan adu kebolehan untuk menyandang titel juara dunia yang sangat diidam-idamkan di cabang olahraga ini.

 

“Saya sangat menantikan kejuaraan dunia. Ini adalah momen yang sangat bagus untuk pemain, penggemar bulu tangkis, sponsor dan sebagainya. Kami mengundang anda semua ke Istora, akan ada pertunjukan bulutangkis yang sangat spektakuler dan ini tidak diragukan lagi. Dalam pertandingan di Istora, kita telah banyak melihat terjadi kejutan, saya yakin akan banyak kejutan lagi di turnamen ini. Anda akan menyaksikan pertandingan yang fantastis dari awal,” kata Poul Erik Hoyer yang merupakan mantan pemain tunggal putra andalan Denmark di era 90-an.

 

Menyelenggarakan turnamen sekelas TOTAL BWF World Championships 2015 memang menjadi satu tantangan tersendiri. Hal itu dikarenakan Indonesia dianggap cukup sukses menyelenggarakan BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP). Bahkan BWF menobatkan BIOSSP sebagai salah satu turnamen dengan penyelenggaraan terbaik di dunia.

 

“Kami berharap dapat menyelenggarakan turnamen ini dengan baik, kalau bisa lebih baik dari Kejuaraan Dunia 2014 di Kopenhagen (Denmark) dan Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou (Cina). Ini menjadi tantangan buat kami karena Indonesia menjadi acuan dalam event karena sering membuat event bulutangkis yang bagus di mata dunia. Kami ingin membuat Kejuaraan Dunia kali ini berbeda dengan BIOSSP, ”  kata Bambang Roedyanto.

Sementara itu, pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, menilai hasil undian tak terlalu menguntungkan buat tim ganda campuran Indonesia. hal itu disebabkan tiga wakil berkumpul di pool atas, hanya Riky Widianto/Richi Puspita Dili  yang menghuni pool bawah. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Debby Susanto, dan  Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. akan bertarung bersama lawan-lawan yang cukup berat di pool atas, diantaranya Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina) dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).

"Hasil undiannya memang kurang menguntungkan, hampir semua wakil Indonesia berkumpul di pool atas. Tetapi tak menutup kemungkinan akan ada kejutan,” ujar Richard dilansir situs resmi PBSI.

Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di tempat ketiga mendapat bye di babak pertama. Artinya mereka bisa menyimpan tenaga dan tak bertanding di babak pertama. Pasangan asal Hong Kong, Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah diperkirakan akan menjadi lawan yang merepotkan di babak 16 besar.

 

Pasangan Indonesia ini pernah dikalahkan di Australia Open Super Series 2015 dengan skor 8-21, 21-9, 15-21. Namun pada pertemuan terakhir di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015, Tontowi/Liliyana membalas dengan kemenangan dua gim langsung, 26-24, 21-14. Skor pertemuan pun menjadi 4-1 untuk keunggulan Tontowi/Liliyana.

 

“Tontowi/Liliyana memang pernah kalah dari mereka (Lee/Chau), tetapi setelahnya saya berdiskusi dengan Tontowi/Liliyana dan minta mereka terapkan pola main yang sesuai dan di Indonesia Open bisa menang. Tontowi/Liliyana adalah pasangan yang berpengalaman, target mereka adalah juara. Turnamen ini menjadi turnamen perantara jelang Olimpiade 2016,” kata Richard menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement