REPUBLIKA.CO.ID, Petenis cantik Maria Sharapova telah dihentikan sebagai duta amal oleh organisasi internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Posisi duta amal PBB Sharapova selama sembilan tahun ini ditangguhkan setelah petenis asal Rusia tersebut dinyatakan positif mengonsumsi meldonium di Australian Open 2016 Januari lalu.
Juru bicara PBB menuliskan pesan terima kasih pada Sharapova atas dukungan untuk pekerjaan sosial ini terutama untuk daerah pemulihan bencana nuklir. “Mengingat pengumuman baru terkait Sharapova pekan lalu, kami menangguhkan perannya sebagai duta amal. Kegiatan Sharapova juga akan dihentikan sementara selama penyelidikan terus berlanjut,” kata juru bicara PBB, dikutip dari the Guardian pekan ini.
Menurut peraturan, duta PBB diangkat berdasarkan integritas atau prestasi orang tersebut di suatu bidang tertentu. Orang-orang tersebut pun memiliki martabat untuk kapasitas seorang duta.
Namun, pasal 28 dalam pedoman PBB tertera jika seorang duta atau utusan terlibat dalam aktivitas yang bertentangan dengan tujuan dan prinsip-prinsip PBB, maka gelar duta tersebut akan dihentikan demi kepentingan organisasi.
Petenis asal Rusia ini bukanlah orang pertama yang ditangguhkan sebagai duta amal untuk PBB. Sebelumnya, putri diktator Libya Muammar Gaddafi, Aisha al-Gaddafi diturunkan dari jabatan duta goodwill.
Di sisi lain, PBB memiliki program pembangunan yang bekerja untuk memberantas kemiskinan dan ketidaksetaraan antar manusia. Banyak pekerjaan Sharapova yang difokuskan pada bantuan korban bencana peristiwa Chernobyl 1986.
Sharapova diangkat menjadi duta amal untuk PBB sejak Februari 2007. Ia memiliki asal usul keluarga di Chernobyl. Orang tuanya dikabarkan melarikan diri dari kota Gomel yang berlokasi di Belarusia, sekitar 80 mil dari utara Chernobyl. Kala itu, ibunya sedang mengandung Sharapova.
Pengangkatannya sebagai duta amal ditandai dengan sumbangan sebesar 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp. 1,3 miliar untuk membantu remaja di masyarakat pedesaan yang terkena dampak nuklir. Sharapova juga mendirikan sebuah yayasan amal untuk membantu upaya pemulihan korban-korban tersebut.
Selain PBB , sponsor lain terutama Nike dan Porsche telah memutuskan hubungan kerja dengan Sharapova. Tetapi kesepakatan mereka terhenti bukan karena masalah pemakaian meldonium, melainkan karena faktor-faktor komersial.
Petenis yang masuk ke dalam daftar atlet wanita berpenghasilan tinggi ini menghadapi larangan olahraga tenis selama empat tahun mendatang akibat mengonsumsi meldonium, obat yang termasuk dalam daftar zat terlarang Badan Anti Doping Dunia pada 1 Januari. Sharapova berdalih ia mengonsumsi meldonium untuk daya tahan dan pemulihan setelah sakit, bukan untuk meningkatkan peformanya di lapangan.
[removed][removed]