REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Dominasi Cina pada cabang bulu tangkis nomor tunggal putri Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, untuk merebut medali emas terancam atlet-atlet putri negara lain.
Dua atlet tunggal putri Cina Wang Yihan dan Li Xuerui, sebagaimana tercantum dalam laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Kamis (11/8), masih tampak tangguh dengan menduduki unggulan dua dan tiga.
Namun, untuk mengulang final Olimpiade 2012, kedua pemain putri negeri Panda itu dibayangi unggulan pertama asal Spayol Carolina Marin, pemain Thailand Ratchanok Intanon yang menempati unggulan empat dan wakil India Saina Nehwal pada unggulan lima.
Wang tidak pernah memenangi gelar Superseries sejak April 2014. Sedangkan Li yang lebih sukses dibanding Wang tidak menginjak podium juara sejak November 2015.
Dua atlet putri Cina itu akan mendapatkan perlawanan dari para pemain berpengalaman seperti Saina, Ratchanok, dan tunggal putri Korea Selatan Sung Ji Hyun. Selain atlet-atlet berpengalaman, Wang dan Li akan berhadapan dengan pemain-pemain unggulan baru seperti Marin, tunggal putri Taiwan Tai Tzu Ying, dan wakil Jepang Nozomi Okuhara.
Indonesia menempatkan satu wakil pada nomor tunggal putri yaitu Linda Wenifanetri. Linda akan memulai pertandingan babak penyisihan grup J melawan Thi Trang Vu dari Vietnam pada Sabtu (13/8) dan unggulan Jepang Nozomi Okuhara pada Ahad (14/8).