REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Negara Arab Saudi sepertinya akan mengakhiri krisis atlet perempuan di olimpiade. Komite Olimpiade Arab Saudi akan mengirimkan beberapa daftar kandidat atlet perempuannya ke Olimpiade 2012 di London.
Sebelumnya Arab Saudi dan dua negara lain, Qatar dan Brunei Darussalam, diklaim tidak pernah mengirimkan atlet perempuan ke setiap pertandingan olimpiade. Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendesak ketiganya untuk mengirim atlet, untuk menghindari diskriminasi.
"Proposal resmi akan diserahkan pada pertemuan dewan eksekutif IOC berikutnya di Quebec pada bulan Mei. IOC dan federasi internasional terkait telah melakukan penilaian pada masing-masing atlet dan hasilnya akan dibicarakan pada pertemuan Mei nanti," ungkap pernyataan dari IOC, seperti dilansir dari laman Reuters, Selasa (20/3).
IOC percaya Arab Saudi akan memenuhi permintaan IOC untuk mengirimkan atlet perempuannya sesuai dengan aturan federasi internasional. Hal serupa telah dilakukan Qatar bulan lalu. Qatar akhirnya mengirimkan atlet perempuan untuk pertama kalinya. IOC telah menawarkan undangan wild card untuk dua atlet perempuan Qatar bersaing di London.
Sebelumnya Human Rights Watch telah mengkritik IOC yang memberikan toleransi pada beberapa negara karena tidak mengirimkan atlet perempuannya. Ketiga negara yang tidak mengirim atlet perempuan ini dianggap melakukan diskriminasi gender. Di Arab Saudi sendiri, olahraga telah lama dianggap sebagai sesuatu yang dilakukan hanya oleh laki-laki. Bahkan untuk menonton di stadion pun perempuan tidak diperbolehkan.