Sabtu 28 Jul 2012 10:15 WIB

Pakai Doping Ben Johnson, Atlet Yunani Dicoret dari Olimpiade

Olimpiade London 2012
Foto: Jim Young/Reuters
Olimpiade London 2012

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Belum lama pesta olahraga sedunia di London dibuka, catatan buruk sudah mencoreng wajah sportifitas atlet. Juara dunia lompat tinggi asal Yunani Dimitris Chondrokoukis dikeluarkan dari Olimpiade London, Jumat (27/7) setelah terbukti menggunakan obat terlarang yang dulu juga dipakai pelari asal Kanada Ben Johnson di Olimpiade Seoul 1988.

Ketika itu, Johnson pulang dengan malu setelah hasil metabolisme zat steroid anabolik stanozolol ditemukan pada sampel urine setelah kemenangannya melawan Carl Lewis di final 100m. Kemenangannya saat itu bahkan menoreh rekor dunia.

Ayah Chondrokoukis sekaligus pelatih, Kyriakos, mengatakan bahwa atletnya akan meminta uji ulang setelah hasil tes positif untuk stanozolol. "Saya akan berjuang, kami akan berjuang untuk menanggapi dan melihat apa yang sebenarnya terjadi," kata Kryiakos Chondrokoukis.

Kejatuhan Johnson masih menjadi skandal "doping" terbesar dalam sejarah Olimpiade. Setelah dilarang tampil selama dua tahun, Johnson kembali bertanding tetapi kembali dihukum seumur hidup setelah ditemukan terlalu banyak hormon laki-laki testosteron di tubuhnya.

Pelempar cakram asal Hungaria Zoltan Kovago, peraih medali perak di Olimpiade Athena 2004, juga melewatkan Olimpiade setelah Pengadilan Arbitrasi Olahraga mengatakan ia tidak memberikan sampel yang diminta. Kovago membantah melakukan "doping" dan mengatakan telah mengirimkan tiga sampel dalam jangka waktu empat hari seperti yang ditentukan.

Peraih medali perak nomor lari 1500m asal Maroko Mariem Alaoui juga melewatkan Olimpiade setelah terbukti menggunakan diuretik yang terlarang. Pada Rabu, selain atlet Yunani itu, Federasi Atletik Dunia juga mengumumkan terdapat sembilan atlet yang dilarang tampil karena terbukti menggunakan obat terlarang (doping).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement